Thursday, 31 January 2013

cerita dewasa 2013 terbaru

cerita HOT Cerita Hot 2013 - Ngentot Sama Cherleeder di Kelas bukan lagi menjadi Berita dan Informasi Terbaru untuk di rahasia kan lagi karena banyak juga para. Berikut Cerita Panas Dewasa dengan Cerita Hot 2013 - Ngentot Sama Cherleeder di Kelas yang bisa anda baca semoga angan angan seksnya melayang jauh dan asik hingga cetar membahana. Langsung saja baca dan nikmati Cerita Hot 2013 - Ngentot Sama Cherleeder di Kelas Saya ada seorang gadis cantik bernama Mulan. Tapi tidak seperti biasanya, nafsu tidak bergejolak, hanya biasa-biasa saja. Bahkan, ada saya hanya jatuh cinta padanya. Dan saya pikir dia tidak juga. Tidak hanya itu, anak-anak seringkali menggoda atau mencomblangkan saya bersamanya. Pada awalnya ketika saya melihat perilaku dan ekspresi di wajahnya, aku menilai dia sebagai seorang gadis yang bukan nafsu makan besar. Mulan tidak seksi, tubuh-kandungan tidak berisi benar-benar. Pantatnya tidak seksi. Dadanya juga mungkin sedikit kurang dari 34. Tapi kulit putihnya, paha dan leher sering muncul agak seragam sehingga longgar membuat jiwa gejolak lama saya. Rambutnya seperti. Curl, split tengah ke samping, dan kebiruan hitam / biru hitam. Tapi, pikiran saya ditutup oleh Ja-Im (jaga image) di depan dia, dan berpikir kemudian ketika ia menemukan arah baru dapat melakukan apapun di Cerita Seks. Suatu hari, aku nekatku niat untuk berjalan seperti biasa. Pertama saya bersembunyi di kamar mandi anak perempuan toilet. Aku tahu hari itu akan menghibur latihan anak perempuan berpakaian, sehingga semua harus memakai seragam sedikit kompetisi terbuka (telah ditambahkan sehingga gadis-gadis yang seksi-seksi lagi). Saya melihat itu adalah model pakaian dalam waktu yang berbeda yang terpeleset di beberapa bagian bokong, mulai dari titik putih polos, polka, biru, dan lainnya. Barang bawah segera berdiri, dan aku mencoba untuk membuka ritsleting dengan perlahan. Setelah beberapa saat saya mulai masturbasi, tiba-tiba ada cewek yang pergi ke toilet, kemudian mengobrol dengan gadis-gadis ceria itu. Dan ketika aku melihat sepatunya, adalah Mulan. Dia kemudian dikoreksi rok sedikit abu-abu, kemudian angkat kedua kaki secara bergantian ke tembok untuk memperbaiki tali sepatu. Saat itu saya melihat dengan jelas bahwa murni paha mulus putih. Bagaimana kekerasan hal saya waktu itu. Tapi sebelum aku dapat melepaskan spermaku, gadis-gadis telah pergi semua. Akhirnya aku mengambil tempat lainnya dari kelas. Aku mengintip dan melanjutkan onani sambil duduk di kursi dekat jendela. Fuuhhh .., cheers setelah seksi-seksi di Cerita Seks. Tak lama kemudian, tiba-tiba ada seseorang yang lewat di depan kelas saya yang tampaknya menjadi seorang gadis. Tiba-tiba lagi, saya tidak punya waktu untuk memperbaiki celana, gadis itu memasuki ruang kelas saya. Itu Mulan itu ..! Kagetku tidak bisa digambarkan dengan kata atau menulis dalam bahasa apapun. Maluku juga mengalami nasib yang sama. Cat merah mungkin masih kurang dari merah wajahku. Mulan kemudian setengah berteriak, "Yaampuuunnn .., yang Iaaaan .. kamuuu lakukan ..?" (Mulan gunakan ketika berbicara dengan saya-Anda). Mulan melihat saya dengan malu-malu setengah tersenyum. Tersenyum bibir dia menutupi dengan tangan seperti menyembah manusia. Aku tergagap berbicara, "Eehh .., Lan .., ini ..." Dia segera memotong pembicaraan gagap saya, kembali ke ekspresi senyum, "hahaa .., dasar .. sini dong! Bantuin nyariin buku LKS LKS gaya ..." Untuk sesaat aku hanya bingung. Mulan telah melihat Aku, bagian bawah telanjang benar-benar biasa-biasa saja, dan bahkan meminta bantuan untuk menemukan buku itu lagi ..? Saya pikir, ya .. apalagi, mari kita berharap dia tidak 'ember' (cerita dari orang lain). Dengan berpura-pura tidak ada sesuatu, saya langsung pergi dan membuka dan mencari di lemari kelas. Mulan berdiri di atasku dengan busur. Ketika saya sedang mencari buku, saya menyadari bahwa saya melihat Mulan. Ketika kulihati dia, dan aku bertanya, "Kenapa, Lan ..?", Dia hanya menjawab, "Ehem .., .. Ooh, enggaaak ..." dengan nada manja. Lalu aku melihat sekilas seragamnya agak leher ke bawah, sehingga bra-berpakaian payudara terlihat. Tentu, tidak besar dan tidak kecil, tetapi dapat membuat jiwa saya. Kemudian lagi saya terus mencari buku-bukunya. Tahu-tahu, Mulan mendekatkan wajahnya ke pipi kanan saya, dan menciumnya dengan lembut. Akibatnya, rambut leher saya jadi dingin. Apalagi ditambah sebuah ciuman Mulan naik ke telinga. Saya setengah berbisik, "Lan ..," ia malah pergi untuk mencium bibirku. Tanpa pikir panjang, saya menerima dan membayar menciumnya. Tidak mau kalah. Mulan kemudian melingkari lengannya di leher saya. Aku memeluk pinggang tubuhnya pantat kuelus sekali-sekali. Mulan mulai berciuman lidahnya. Dibersihkan lagi, kutabrak-tabrakkan lidah di mulut saya dengan lidah saya. Ternyata diam-diam Mulan nafsuan juga. Aku mencoba menyelinap satu tangan di bawah baju seragamnya sudah keluar. Punggungnya benar-benar baik membelai. Berciuman cukup panjang. Mulan-ngulum tampaknya menikmati mengisap lidah saya. Lalu, Mulan membuka baju sendiri dan kemeja juga. Untungnya kali ini saya kebetulan tidak memakai kaos dalam, sehingga tidak terlalu memperhatikan. Mulan kemudian melepas bra-nya, model tidak memakai tali. Ketika saya melihat sekilas, payudaranya terlihat lebih kencang dan, sedikit lebih besar mungkin gadis ereksi. Terutama ketika kuraba menebak, apa yang pernah payudara kekerasan Mulan. Coklat gelap puting. Masih berdiri, saya menundukkan kepala saya dan kuelus payudara indahnya dengan lidah saya. Kubasahi dan kujilati kembali sekitar. Mulan menikmati lidahku menjilati payudaranya. Dia menjawab dengan, "Aahhh .., uughhh ..," dan dengan sedikit jambakan rambut. Tidak lama setelah menghisap 'pepaya bangkok', Mulan membawa saya untuk duduk di kursi, dan dia melucuti celana abu-abu dan pakaian dalam. Mulan ingin 'spongky-spongky' (seks oral). Sebelum memulai, goyang-ngocok Mulan adalah napas kecil, "Aghh .., ahh ..," Sekarang aku tahu bagaimana rasanya apa yang dikatakan orang sebanyak terkena getaran atau sengatan. Stuff ereksi lurus keras. Mulan mulai perlahan menempatkan barang-barang saya ke dalam mulutnya, malu-malu sedikit. Ketika bibirnya di ujung barang saya, saya refleks mendongak, kedua tangan mencengkeram pinggir meja dan kursi dengan keras. Namun, setelah perjalanan panjang ke bawah hal Mulan menghisapi, itu mulai normal. Ternyata lezat. Mulan juga sesekali menjilat di sekitar barang-barang saya, dan kemudian terus menghisap. Saat itu mungkin itulah ereksi terbesar dan terkerasku sejauh ini, dan juga mungkin terpanjang. Mulan memegang pangkal batang dengan kedewasaan keras. Mulan kadang membelai testisku bulu dan menjilat saya sangat geli tapi tidak senang untuk tertawa, tapi kesenangan geli. Saat berhubungan seks, saya tidak menghabiskan apa-apa dialog dan Mulan tetapi hanya mendesah, "Aghg .. ehhh ..." desahan-desahan dan lainnya. Tidak lama kemudian, Mulan mendudukiku tidak, tapi dia benar-benar berjongkok dan mulai melakukan masturbasi saya keluar. Untuk sesaat aku pikir mungkin dia tidak mau perawannya hilang. Namun, pada akhirnya saya tidak peduli. Saya menerima bahwa kocokannya kocokanku lebih baik daripada sendiri. Selain itu, ketika tangan dipukuli di dasar kepala penisku, wuiihhh .., mungkin ratusan listrik volt. Mungkin karena jiwaku sangat besar, lebih sedikit dari orgasme saya tercapai. Tamat.

Tuesday, 29 January 2013

memek-penuh-sperma

gigolo-mania.blogspot.com


gigolo-mania.blogspot.com gigolo-mania.blogspot.comgigolo-mania.blogspot.com

PEMBANTU YANG BOHAY

 PEMBANTU YANG BOHAY
merupakan cerita seorang pembantu dan anak majikannya. Kata Mas Tukul ngga usah berlama lama lagi, silakan anda membaca Cerita Dewasa 2013 Anak Majikanku Yang Hot. Di TKP

Lima bulan sudah aku bekerja sebagai seorang pembantu rumahtangga di keluarga Pak Umar. Aku memang bukan seorang yang makan ilmu bertumpuk, hanya lulusan SD saja di kampungku. Tetapi karena niatku untuk bekerja memang sudah tidak bisa ditahan lagi, akhirnya aku pergi ke kota jakarta, dan beruntung bisa memperoleh majikan yang baik dan bisa memperhatikan kesejahteraanku.

Ibu umar pernah berkata kepadaku bahwa beliau menerimaku menjadi pembantu rumahtangga dirumahnya lantaran usiaku yang relatif masih muda. Beliau tak tega melihatku luntang-lantung di kota besar ini. "Jangan-jangan kamu nanti malah dijadikan wanita panggilan oleh para calo WTS yang tidak bertanggungjawab." Itulah yang diucapkan beliau kepadaku.

Usiaku memang masih 18 tahun dan terkadang aku sadar bahwa aku memang lumayan cantik, berbeda dengan para gadis desa di kampungku. Pantas saja jika Ibu umar berkata begitu terhadapku.

Namun akhir-akhir ini ada sesuatu yang mengganggu pikiranku, yakni tentang perlakuan anak majikanku Mas Anto terhadapku. Mas Anto adalah anak bungsu keluarga Bapak umar. Dia masih kuliah di semester 4, sedangkan kedua kakaknya telah berkeluarga. Mas Anto baik dan sopan terhadapku, hingga aku jadi aga segan bila berada di dekatnya. Sepertinya ada sesuatu yang bergetar di hatiku. Jika aku ke pasar, Mas Anto tak segan untuk mengantarkanku. Bahkan ketika naik mobil aku tidak diperbolehkan duduk di jok belakang, harus di sampingnya. Ahh.. Aku selalu jadi merasa tak Enak. Pernah suatu malam sekitar pukul 20.00, Mas anto hendak membikin mie instan di dapur, aku bergegas mengambil alih dengan alasan bahwa yang dilakukannya pada dasarnya adalah tugas dan kewajibanku untuk bisa melayani majikanku. Tetapi yang terjadi Mas Anto justru berkata kepadaku, "Nggak usah, Sarni. Biar aku saja, ngga apa-apa kok.."

"Nggak.. nggak apa-apa kok, Mas", jawabku tersipu sembari menyalakan kompor gas.

Tiba-tiba Mas Anto menyentuh pundakku. Dengan lirih dia berucap, "Kamu sudah capek seharian bekerja, Sarni. Tidurlah, besok kamu harus bangun khan.."

Aku hanya tertunduk tanpa bisa berbuat apa-apa. Mas Anto kemudian melanjutkan memasak. Namun aku tetap termangu di sudut dapur. Hingga kembali Mas Anto menegurku.

"Sarni, kenapa belum masuk ke kamarmu. Nanti kalau kamu kecapekan dan terus sakit, yang repot kan kita juga. Sudahlah, aku bisa masak sendiri kalau hanya sekedar bikin mie seperti ini."

Belum juga habis ingatanku saat kami berdua sedang nonton televisi di ruang tengah, sedangkan Bapak dan Ibu Umar sedang tidak berada di rumah. Entah kenapa tiba-tiba Mas Anto memandangiku dengan lembut. Pandangannya membuatku jadi salah tingkah.

"Kamu cantik, Sarni."
Aku cuma tersipu dan berucap,
"Teman-teman Mas Anto di kampus kan lebih cantik-cantik, apalagi mereka kan orang-orang kaya dan pandai."
"Tapi kamu lain, Sarni. Pernah tidak kamu membayangkan jika suatu saat ada anak majikan mencintai pembantu rumahtangganya sendiri?"
"Ah.. Mas Anto ini ada-ada saja. Mana ada cerita seperti itu", jawabku.
"Kalau kenyataannya ada, bagaimana?"
"Iya.. nggak tahu deh, Mas."

Kata-katanya itu yang hingga saat ini membuatku selalu gelisah. Apa benar yang dikatakan oleh Mas Anto bahwa ia mencintaiku? Bukankah dia anak majikanku yang tentunya orang kaya dan terhormat, sedangkan aku cuma seorang pembantu rumahtangga? Ah, pertanyaan itu selalu terngiang di benakku.

Tibalah aku memasuki bulan ke tujuh masa kerjaku. Sore ini cuaca memang sedang hujan meski tak seberapa lebat. Mobil Mas Anto memasuki garasi. Kulihat pemuda ini berlari menuju teras rumah. Aku bergegas menghampirinya dengan membawa handuk untuk menyeka tubuhnya.

"Bapak belum pulang?" tanyanya padaku.
"Belum, Mas."
"Ibu.. pergi..?"
"Ke rumah Bude Mami, begitu ibu bilang."

Mas Anto yang sedang duduk di sofa ruang tengah kulihat masih tak berhenti menyeka kepalanya sembari membuka bajunya yang rada basah. Aku yang telah menyiapkan segelas kopi susu panas menghampirinya. Saat aku hampir meninggalkan ruang tengah, kudengar Mas anto memanggilku. Kembali aku menghampirinya.

"Kamu tiba-tiba membikinkan aku minuman hangat, padahal aku tidak menyuruhmu kan", ucap Mas Anto sembari bangkit dari tempat duduknya.
"Santi, aku mau bilang bahwa aku menyukaimu."
"Maksud Mas Apa bagaimana?"

"Apa aku perlu jelaskan?" sahut Mas Anto padaku.

Tanpa sadar aku kini berhadap-hadapan dengan Mas Anto dengan jarak yang sangat dekat, bahkan bisa dikatakan terlampau dekat. Mas Anto meraih kedua tanganku untuk digenggamnya, dengan sedikit tarikan yang dilakukannya maka tubuhku telah dalam posisi sedikit terangkat merapat di tubuhnya. Sudah pasti dan otomatis pula aku semakin dapat menikmati wajah ganteng yang rada basah akibat guyuran hujan tadi. Demikian pula Mas Anto yang semakin dapat pula menikmati wajah bulatku yang dihiasi bundarnya bola mataku dan mungilnya hidungku.

Kami berdua tak bisa berkata-kata lagi, hanya saling melempar pandang dengan dalam tanpa tahu rasa masing-masing dalam hati. Tiba-tiba entah karena dorongan rasa yang seperti apa dan bagaimana bibir Mas Anto menciumi setiap lekuk mukaku yang segera setelah sampai pada bagian bibirku, aku membalas pagutan ciumannya. Kurasakan tangan MasAnto merambah naik ke arah dadaku, pada bagian gumpalan dadaku tangannya meremas lembut yang membuatku tanpa sadar mendesah dan bahkan menjerit lembut. Sampai disini begitu campur aduk perasaanku, aku merasakan nikmat yang berlebih tapi pada bagian lain aku merasakan nikmat yang berlebih tapi pada bagian lain aku merasakan takut yang entah bagaimana aku harus melawannya. Namun campuran rasa yang demikian ini segera terhapus oleh rasa nikmat yang mulai bisa menikmatinya, aku terus melayani dan membalas setiap ciuman bibirnya yang di arahkan pada bibirku berikut setiap lekuk yang ada di bagian dadaku. Aku semakin tak kuat menahan rasa, aku menggelinjang kecil menahan desakan dan gelora yang semakin memanas.

Ia mulai melepas satu demi satu kancing baju yang kukenakan, sampailah aku telanjang dada hingga buah dada yang begitu ranum menonjol dan memperlihatkan diri pada Mas Anto. Semakin saja Mas Anto memainkan bibirnya pada ujung buah dadaku, dikulumnya, diciuminya, bahkan ia menggigitnya. Golak dan getaran yang tak pernah kurasa sebelumnya, aku kini melayang, terbang, aku ingin menikmati langkah berikutnya, aku merasakan sebuah kenikmatan tanpa batas untuk saat ini.

Aku telah mencoba untuk memerangi gejolak yang meletup bak gunung yang akan memuntahkan isi kawahnya. Namun suara hujan yang kian menderas, serta situasi rumah yang hanya tinggal kami berdua, serta bisik goda yang aku tak tahu darimana datangnya, kesemua itu membuat kami berdua semakin larut dalam permainan cinta ini. Pagutan dan rabaan Mas Anto ke seluruh tubuhku, membuatku pasrah dalam rintihan kenikmatan yang kurasakan. Tangan Mas Anto mulai mereteli pakaian yang dikenakan, iapun telanjang bulat kini. Aku tak tahan lagi, segera ia menarik dengan keras celana dalam yang kukenakan. Tangannya terus saja menggerayangi sekujur tubuhku. Kemudian pada saat tertentu tangannya membimbing tanganku untuk menuju tempat yang diharapkan, dibagian bawah tubuhnya. Mas Anto dan terdengar merintih.

Buah dadaku yang mungil dan padat tak pernah lepas dari remasan tangan Mas Anto. Sementara tubuhku yang telah telentang di bawah tubuh Mas Anto menggeliat-liat seperti cacing kepanasan. Hingga lenguhan di antara kami mulai terdengar sebagai tanda permainan ini telah usai. Keringat ada di sana-sini sementara pakaian kami terlihat berserakan dimana-mana. Ruang tengah ini menjadi begitu berantakan terlebih sofa tempat kami bermain cinta denga penuh gejolak.

Ketika senja mulai datang, usailah pertempuran nafsuku dengan nafsu Mas Anto. Kami duduk di sofa, tempat kami tadi melakukan sebuah permainan cinta, dengan rasa sesal yang masing-masing berkecamuk dalam hati. "Aku tidak akan mempermainkan kamu, Sarni. Aku lakukan ini karena aku mencintai kamu. Aku sungguh-sungguh, Sarni. Kamu mau mencintaiku kan..?" Aku terdiam tak mampu menjawab sepatah katapun.

Mas Anto menyeka butiran air bening di sudut mataku, lalu mencium pipiku. Seolah dia menyatakan bahwa hasrat hatinya padaku adalah kejujuran cintanya, dan akan mampu membuatku yakin akan ketulusannya. Meski aku tetap bertanya dalam sesalku, "Mungkinkah Mas Anto akan sanggup menikahiku yang hanya seorang pembantu rumahtangga?"

Sekitar pukul 19.30 malam, barulah rumah ini tak berbeda dengan waktu-waktu kemarin. Bapak dan Ibu umar seperti biasanya tengah menikmati tayangan acara televisi, dan Mas Anto mendekam di kamarnya. Yah, seolah tak ada peristiwa apa-apa yang pernah terjadi di ruang tengah itu.

Sejak permainan cinta yang penuh nafsu itu kulakukan dengan Mas Anto, waktu yang berjalanpun tak terasa telah memaksa kami untuk terus bisa mengulangi lagi nikmat dan indahnya permainan cinta tersebut. Dan yang pasti aku menjadi seorang yang harus bisa menuruti kemauan nafsu yang ada dalam diri. Tak peduli lagi siang atau malam, di sofa ataupun di dapur, asalkan keadaan rumah lagi sepi, kami selalu tenggelam hanyut dalam permainan cinta denga gejolak nafsu birahi. Selalu saja setiap kali aku membayangkan sebuah gaya dalam permainan cinta, tiba-tiba nafsuku bergejolak ingin segera saja rasanya melakukan gaya yang sedang melintas dalam benakku tersebut. Kadang aku pun melakukannya sendiri di kamar dengan membayangkan wajah Mas Anto. Bahkan ketika di rumah sedang ada Ibu umar namun tiba-tiba nafsuku bergejolak, aku masuk kamar mandi dan memberi isyarat pada Mas Anto untuk menyusulnya. Untung kamar mandi bagi pembantu di keluarga ini letaknya ada di belakang jauh dari jangkauan tuan rumah. Aku melakukannya di sana dengan penuh gejolak di bawah guyuran air mandi, dengan lumuran busa sabun di sana-sini yang rasanya membuatku semakin saja menikmati sebuah rasa tanpa batas tentang kenikmatan.

Walau setiap kali usai melakukan hal itu dengan Mas Anto, aku selalu dihantui oleh sebuah pertanyaan yang itu-itu lagi dan dengan mudah mengusik benakku: "Bagaimana jika aku hamil nanti? Bagaimana jika Mas Anto malu mengakuinya, apakah keluarga Bapak Umar mau merestui kami berdua untuk menikah sekaligus sudi menerimaku sebagai menantu? Ataukah aku bakal di usir dari rumah ini? Atau juga pasti aku disuruh untuk menggugurkan kandungan ini?" Ah.. pertanyaan ini benar-benar membuatku seolah gila dan ingin menjerit sekeras mungkin. Apalagi Mas Anto selama ini hanya berucap: "Aku mencintaimu, Sarni." Seribu juta kalipun kata itu terlontar dari mulut Mas Anto, tidak akan berarti apa-apa jika Mas Anto tetap diam tak berterus terang dengan keluarganya atas apa yang telah terjadi dengan kami berdua.

Akhirnya terjadilah apa yang selama ini kutakutkan, bahwa aku mulai sering mual dan muntah, yah.. aku hamil! Mas Anto mulai gugup dan panik atas kejadian ini.

"Kenapa kamu bisa hamil sih?" Aku hanya diam tak menjawab.
"Bukankah aku sudah memberimu pil supaya kamu nggak hamil. Kalau begini kita yang repot juga.."
"Kenapa mesti repot Mas? Bukankah Mas Anto sudah berjanji akan menikahi Sarni?"
"Iya.. iya.. tapi tidak secepat ini Santi. Aku masih mencintaimu, dan aku pasti akan menikahimu, dan aku pasti akan menikahimu. Tetapi bukan sekarang. Aku butuh waktu yang tepat untuk bicara dengan Bapak dan Ibu bahwa aku mencintaimu.."

Yah.. setiap kali aku mengeluh soal perutku yang kian bertambah usianya dari hari ke hari dan berganti dengan minggu, Mas Anto selalu kebingungan sendiri dan tak pernah mendapatkan jalan keluar. Aku jadi semakin terpojok oleh kondisi dalam rahim yang tentunya kian membesar.

Genap pada usia tiga bulan kehamilanku, keteguhkan hatiku untuk melangkahkan kaki pergi dari rumah keluarga Bapak umar. Kutinggalkan semua kenangan duka maupun suka yang selama ini kuperoleh di rumah ini. Aku tidak akan menyalahkan Mas Anto. Ini semua salahku yang tak mampu menjaga kekuatan dinding imanku.

Subuh pagi ini aku meninggalkan rumah ini tanpa pamit, setelah kusiapkan sarapan dan sepucuk surat di meja makan yang isinya bahwa aku pergi karena merasa bersalah terhadap keluarga Bapak Umar.

Hampir setahun setelah kepergianku dari keluarga Bapak umar, Aku kini telah menikmati kehidupanku sendiri yang tak selayaknya aku jalani, namun aku bahagia. Hingga pada suatu pagi aku membaca surat pembaca di tabloid terkenal. Surat itu isinya bahwa seorang pemuda Anto mencari dan mengharapkan isterinya yang bernama Sarni untuk segera pulang. Pemuda itu tampak sekali berharap bisa bertemu lagi dengan si calon isterinya karena dia begitu mencintainya.

Aku tahu dan mengerti benar siapa calon isterinya. Namun aku sudah tidak ingin lagi dan pula aku tidak pantas untuk berada di rumah itu lagi, rumah tempat tinggal pemuda bernama Anto itu. Aku sudah tenggelam dalam kubangan ini. Andai saja Mas Anto suka pergi ke lokalisasi, tentu dia tidak perlu harus menulis surat pembaca itu. Mas Anto pasti akan menemukan calon istrinya yang sangat dicintainya. Agar Mas Anto pun mengerti bahwa hingga kini aku masih merindukan kehangatan cintanya. Cinta yang pertama dan terakhir bagiku.
Cerita Dewasa 2013 Anak Majikanku Yang Hot

KENIKMATANKU

KENIKMATANKU

Cerita Dewasa terbaru 17 tahun : cinta pertama 2013 - Cerita Panas , Cerita Hot , Cerita Mesum , Cerita ML , Cerita ngentot , Cerita 17 Tahun ,nah buat kalian yang mengalami cinta pertama inilahCerita Sex 17tahun Cinta pertama merupakan cerita sex terbaru dari lagiheboh.com setelah Cerita Dewasa 17 tahun : Pemerkosaan : Mahasiswi Cantik dan Cerita sex | cerita dewasa : Setelah Pesta Ulang Tahun Sebenarnya kejadian ini terjadi 6 tahun yang lalu, tepatnya bulan November 1994, tetapi kejadian itu tak akan mungkin aku lupakan seumur hidupku.

Cerita Dewasa terbaru 17 tahun : cinta pertama 2013





Saat itu aku masih sekolah kelas 3 di STM Negeri di Solo. Saat itu aku bertemu dengan kawanku saat SMP. Dia sebenarnya adalah cinta pertama bagiku yang yang saat itu belum pernah aku ungkapkan walaupun sebenarnya aku tahu diapun juga mencintaiku sebut saja namanya Novi. Waktu itu kami bertemu di sebuah emperan toko daerah Coyudan. Kami sama-sama berteduh karena saat itu hujan mengguyur kota Solo sangat deras. Kami ngobrol panjang lebar dan angka arlojinya sudah menunjukkan pukul 6 sore, tetapi hujan tetap saja mengguyur walaupun tidak terlalu deras. Karena saat itu dia sedang menunggu bis, dan aku naik sepeda motor maka agar tidak kemalaman aku antar dia pulang tetapi tanpa jas hujan.

Sampai di rumahnya ternyata rumahnya dalam keadaan kosong karena keluarganya sedang menghadiri pesta pernikahan pamannya.
"Aduh.. gimana nih Vi.. bisa masuk ke dalam nggak?", tanyaku.
"Tenang, biasanya kuncinya ada di bawah pot ini, nah ini dia, masuk yuk di luar dingin, lagian baju kamu basah semua", katanya sambil membuka pintu rumah.
"Sebentar aku ambilkan handuk", katanya sambil jalan ke belakang rumah.
Rumah yang sederhana tetapi sangat rapi dengan sofa ditengah ruangan.

Dia keluar dengan menggenakan daster kuning transparan. Samar-samar aku lihat lekuk-lekuk tubuhnya yang sangat sempurna membuat jantungku berdebar kencang. Kulitnya yang putih mulus terlihat sangat serasi dengan daster yang dipakainya. "Ini handuknya", dia memecahkan lamunanku. Karena baju dan celanaku basah maka aku buka bajuku dan aku pinjam salah satu kaosnya, tetapi bagaimana dengan celana panjangku? "Pake punyaku aja Fa, aku punya jeans basic yang mungkin pas kamu pakai", sahutnya. Aku tidak kaget karena dia tergolong cewek bertubuh tinggi besar.

Aku masuk ke dalam kamarnya dan mulai membuka celana panjangku, tinggal CD-ku yang masih basah.
"Vi.. sorry nich aku boleh pinjem CD-mu nggak? Yang penting dapat dipakai", tanyaku.
"Boleh, tapi di almari coklat yang kuncinya masih aku bawa, boleh aku masuk?", sahutnya.
Saat dia masuk kamar, aku hanya dililit selembar handuk bergambar Hello Kitty kepunyaannya. Saat dia membuka almarinya dia menyuruh aku untuk memilih sendiri, dan karena letak CD-nya ada di bagian bawah, aku harus jongkok. Tanpa aku sadari setelah aku berdiri, handuk yang melilit tubuhku terlepas dan aku hanya bisa diam terpaku. Dia juga diam memandang tubuhku yang telah telanjang bulat. Dia terus memandang penisku yang memang telah berdiri. Kemudian dengan perlahan dia mengambil handuk yang berada persis di bawah penisku. Kemudian tanganku mengusap kepalanya dan kepalanya tertahan tepat di depan penisku. Selanjutnya dia mencium kepala penisku, membuatku semakin kelabakan. Dia terus mencium penisku dengan lembut dan penuh perasaan, bisa aku rasakan itu.

Kemudian dia berdiri dan giliranku menjilat bibirnya yang sangat lembut, dan diapun membalas dengan memasukkan lidahnya ke dalam mulutku. Untuk beberapa saat aku menikmati bibir dan lidahnya, aku lanjutkan permainan lidahku di sekitar telinganya, aku kulum telinganya, dia hanya bisa medesis kegelian. Aku lanjutkan dengan mencium dan menjilati sekitar lehernya.

Aku mulai membuka resliting daster yang berada di belakang dan dengan perlahan aku tanggalkan daster kuningnya. Sekarang hannya tinggal BH dan CD-nya saja yang tersisa. Perlahan aku ciumi dan gigit payudara bagian atas sambil tanganku berusaha melepaskan BH-nya. Dia hanya terdiam dan terpejam menikmati gigitan lembut bibirku. Setelah BH-nya terlepas terlihat sepasang bukit yang sangat indah yang belum pernah aku lihat sebelumnya. Begitu putih, lembut, kencang, padat dan kedua putingnya berwarna coklat masih bersembunyi di dalam pucuk payudaranya. Perlahan aku usap lembut kedua payudaranya dan aku hisap puting susunya agar mau keluar dan aku kulum lembut putingnya. Dia hanya bisa mendesis keenakan. Karena capek berdiri, aku tidurkaan dia di atas ranjangnya sambil mulutku terus menghisap kedua puting susunya secara bergantian dengan lembut.

Selanjutnya ciuman dan jilatanku aku lanjutkan ke bawah menuju pusar dan paha bagian dalam. Dia lagi-lagi hanya mendesis, "Akh.. Fa.. aku nggak tahan..", desisnya.
Mendengar itu aku semakin bersemangat menjilati paha, lutut, betis dan jemari kakinya aku kulum sehingga dia semakin kelojotan menahan nikmat, terus aku kulum jari-jari kakinya yang putih bersih sambil tanganku mulai melepaskan CD-nya.

Saat CD-nya terlepas, terlihat kemaluannya yang telah berbulu agak lebat. Perlahan aku raba daerah paha dan kemaluannya sambil kulanjutkan mengulum jari kakinya. Aku temukan klitorisnya terasa lunak dan agak basah, aku pilin-pilin daging kecil tersebut dia semakin mengerang menahan nikmat. Lidahku mulai bergerak dari jari kaki menuju betis, paha dan akhirnya pada daerah sekitar kemaluan. Walaupun kulitnya putih bersih, tetapi daerah kemaluannya berwarna coklat. Aku angkat kedua pahanya dan lidahku mulai menuju daerah duburnya, sesaat kemudian ke daerah vagina yang saat itu terasa basah dan berasa agak asin serta berbau khas menambah nafsuku semakin menjadi.

Aku menghisap lendir yang keluar dari vaginanya dan kukeluarkan di sekitar klitorisnya, dan klitorisnya pun aku hisap-hisap. Tanpa kuduga kedua pahanya menjepit kepalaku yang saat itu sedang menikmati gurihnya klitoris dan tangannya menekan kepalaku agar aku menghisap lebih dalam lagi. Saat itu aku merasakan dia menegang dan seperti menjerit, "Akh.. uh..", teriaknya. Aku tak tahu apa yang sedang dia rasakan saat itu, kemudian lidahku aku pindah ke bawah tepat pada liang vaginanya ternyata pada liang vaginanya telah keluar cukup banyak lendir yang selanjutnya kuhisap dan kutelan sampai habis.

Dia mundur sehingga terpaksa aku lepaskan hisapanku. "Fa.. naik sini..", dia menarikku yang saat itu masih jongkok dan menyuruhku tidur telentang di ranjangnya. Aku ditindih dan mulutnya mulai mengulum bibirku, seperti tidak mau kalah denganku, diapun menghisap dan mengulum telingaku terasa geli dan hangat. Dia lanjutkan dengan menghisap puting susuku, sambil tangannya meremas-remas penisku. Tanpa aku duga mulutnya mulai bergerilnya di sekitar paha dalamku, terasa sangat geli dan menambah kenikmatan. Lidahnyapun mulai menyapu duburku, "Okh..", aku setengah berteriak, ya ampun.. nikmat sekali. Sepertinya dia tahu yang aku rasakan saat lidahnya menyentuh sekitar duburku, dan sekitar 5 menit lamanya dia menyapukan lidahnya di sekitar duburku, dan selanjutnya naik menuju pangkal penisku. Dia jilat pangkal penisku sampai ke ujung kepala penisku berulang-ulang sampai aku rasakan seluruh bulu-bulu tubuhku merinding.

Selanjutnya dia memasukkan kepala penisku ke dalam mulutnya sambil sesekali dihisap, tetapi sayang dia tidak dapat mengulum lebih dalam lagi. Karena aku sudah tidak kuat menahan nikmat, maka aku minta dia untuk tidur telentang dan perlahan aku letakkan kepala penisku di depan lubang vaginanya. Aku gesek-gesekkan kepala penisku pada lubang vagina sampai aku temukan lubang yang benar untuk memasukkan penisku. Setelah aku rasa tepat perlahan aku tekan penisku agar dapat masuk ke dalam lubang vaginanya. Dia memejamkan mata seolah sedang menahan sesuatu, aku tak tahu pasti. Terasa sangat sempit dan agak susah memasukkan penisku sampai pada kira-kira setengah panjang penisku Novi berteriak, "Aakhh..", aku menahan tekanan penisku dan aku lihat darah segar telah mengalir dari vaginanya aku lanjutkan takananku sampai seluruh penisku tenggelam dalam vagina yang telah banjir darah dan kutahan penisku di dalamnya.

"Sakit Vi?", bisikku.
"Nggak apa-apa lanjutin aja Fa.. aku menikmatinya kok", dia balas berbisik.
Aku mulai mengayun-ayunkan penisku keluar masuk vagina, terasa sangat nikmat dan hangat tetapi kulit penisku terasa agak perih.

Kira-kira 5 menit aku mengayunkan penisku dan kelihatannya Novi mulai menikmatinya, dia goyang-goyangkan pinggulnya dan kupercepat ayunan penisku sampai suatu ketika Novi berteriak, "Akh.. oh..". Novi memejamkan matanya dalam-dalam. Tidak lama setelah itu akupun mulai merasakan kesemutan di kepalaku dan, "Ccreet..", maniku keluar tetapi masih di dalam vaginanya. Dia memelukku erat dan berkata, "Fafa.. aku sayang kamu..". Aku tidur di atasnya tetapi penisku masih berada di dalam vagina yang lama-kelamaan keluar sendiri karena mulai melunak, terasa agak geli jika penis yang lunak masuk dalam vagina.

Aku terbangun dengan tubuh masih telanjang bulat ketika suara telepon berbunyi, aku lihat jam pukul 10 malam. Aku bangunkan Novi yang masih tertidur tanpa selembar kainpun menutupi tubuhnya agar mengangkat telepon yang ternyata dari keluarganya dan berencana akan pulang besok siang. Jadi aku gunakan malam itu untuk tidur semalam dengan Novi tanpa selembar kainpun menutupi tubuh kami.

TAMAT


SUMBUR:

JANDA NIKMAT BODY MONTOK

 JANDA NIKMAT BODY MONTOK
Spg bugil Terbaru 2013 ini mengisahkan tentang seorang janda muda yang binal.

Peristiwa itu bermula ketika aku berkeinginan untuk mencari tempat kos-kosan di Surabaya. Pada saat itu, pencarian tempat kost-kostan ternyata membuahkan hasil. Setelah aku menetap di tempat kost-kostan yang baru, aku berkenalan dengan seorang wanita, sebut saja namanya Varia. Usia Varia saat itu baru menginjak 30 tahun dengan status janda Tionghoa beranak satu. Perkenalanku semakin berlanjut. Pada saat itu, aku baru saja habis mandi sore. Aku melihat Varia sedang duduk-duduk di kamarnya sambil nonton TV. Kebetulan, kamarku dan kamarnya bersebelahan. Sehingga memudahkanku untuk mengetahui apa yang diperbuatnya di kamarnya.

Dengan hanya mengenakan handuk, aku mencoba menggoda Varia. Dengan terkejut ia lalu meladeni olok-olokanku. Aku semakin berani mengolok-oloknya. Akhirnya ia mengejarku. Aku pura-pura berusaha mengelak dan mencoba masuk ke kamarku. Eh.. ternyata dia tidak menghentikan niatnya untuk memukulku dan ikut masuk ke kamarku.

“Awas kau.. entar kuperkosa baru tahu..” gertaknya.
“Coba kalau berani..” tantangku penuh harap.

Aku menatap matanya, kulihat, ada kerinduan yang selama ini terpendam, oleh jamahan lelaki. Kemudian, tanpa dikomando ia menutup kamarku. Aku yang sebenarnya juga menahan gairah tidak membuang-buang kesempatan itu.

Aku meraih tangannya, Varia tidak menolak. Kemudian kami sama-sama berpagutan bibir. Ternyata, wanita cantik ini sangat agresif. Belum lagi aku mampu berbuat lebih banyak, ternyata ia menyambar handuk yang kukenakan. Ia terkejut ketika melihat kejantananku sudah setengah berdiri. Tanpa basa-basi, ia menyambar kejantananku serta meremas-remasnya.

“Oh.. ennaakk.. terussh..” desisanku ternyata mengundang gairahnya untuk berbuat lebih jauh. Tiba-tiba ia berjongkok, serta melumat kepala kontolku.

“Uf.. Sshh.. Auhh.. Nikmmaat..” Ia sangat mahir seperti tidak memberikan kesempatan kepada untuk berbuat tanya.

Dengan semangat, ia terus mengulum dan mengocok kontolku. Aku terus dibuai dengan sejuta kenikmatan. Sambil terus mengocok, mulutnya terus melumat dan memaju-mundurkan kepalanya.

“Oh.. aduhh..” teriakku kenikmatan.

Akhirnya hampir 10 menit aku merasakan ada sesuatu yang mendesak hendak keluar dari kontolku.

“Oh.. tahann.. sshh. Uh.. aku mau kkeluaar.. Oh..”

Dengan seketika muncratlah air maniku ke dalam mulutnya. Sambil terus mencok dan mengulum kepala kontolku, Varia berusaha membersihkan segala mani yang masih tersisa.

Aku merasakan nikmat yang luar biasa. Varia tersenyum. Lalu aku mencium bibirnya. Kami berciuman kembali. Lidahnya terus dimasukkan ke dalam mulutku. Aku sambut dengan mengulum dan menghisap lidahnya.

Perlahan-lahan kejantananku bangkit kembali. Kemudian, tanpa kuminta, Varia melepaskan seluruh pakaiannya termasuk bra dan CDnya. Mataku tak berkedip. Buah dadanya yang montok berwarna putih mulus dengan puting yang kemerahan terasa menantang untuk kulumat. Kuremas-remas lembut payudaranya yang semakin bengkak.

“Ohh.. Teruss Ted.. Teruss..” desahnya.

Kuhisap-hisap pentilnya yang mengeras, sementara tangan kiriku menelusuri pangkal pahanya. Akhirnya aku berhasil meraih belahan yang berada di celah-celah pahanya. Tanganku mengesek-geseknya. Desahan kenikmatan semakin melenguh dari mulutnya. Kemudian ciumanku beralih ke perut dan terus ke bawah pusar. Aku membaringkan tubuhnya ke kasur. Tanpa dikomando, kusibakkan pahanya. Aku melihat vaginanya berwarna merah muda dengan rumput-hitam yang tidak begitu tebal.

Dengan penuh nafsu, aku menciumi memeknya dan kujilati seluruh bibir kemaluannya.

“Oh.. teruss.. Ted.. Aduhh.. Nikmat..”

Aku terus mempermainkan klitorisnya yang lumayan besar. Seperti orang yang sedang mengecup bibir, bibirku merapat dibelahan vaginanya dan kumainkan lidahku yang terus berputar-putar di kelentitnya seperti ular cobra.

“Ted.. oh.. teruss sayangg.. Oh.. Hhh.”

Desis kenikmatan yang keluar dari mulutnya, semakin membuatku bersemangat. Kusibakkan bibir kemaluannya tanpa menghentikkan lidah dan sedotanku beraksi.

“Srucuup-srucuup.. oh.. Nikmat.. Teruss.. Teruss..” teriakannya semakin merintih.

Tiba-tiba ia menekankan kepalaku ke memeknya, kuhisap kuat lubang memeknya. Ia mengangkat pinggul, cairan lendir yang keluar dari memeknya semakin banyak.

“Aduhh.. Akku.. keluuaarr.. Oh.. Oh.. Croot.. Croot.”

Ternyata Varia mengalami orgasme yang dahsyat. Sebagaimana yang ia lakukan kepadaku, aku juga tidak menghentikan hisapan serta jilatan lidahku dari memeknya. Aku menelan semua cairan yang keluar dari memeknya. Terasa sedikit asin tapi nikmat.

Varia masih menikmati orgasmenya, dengan spontan, aku memasukkan kontolku ke dalam memeknya yang basah. Bless..

“Oh.. enakk..”

Tanpa mengalami hambatan, kontolku terus menerjang ke dalam lembutnya vagina Varia.

“Oh.. Variaa.. sayang.. enakk.”

Batang kontolku sepeti dipilin-pilin. Varia yang mulai bergairah kembali terus menggoyangkan pinggulnya.

“Oh.. Ted.. Terus.. Sayang.. Mmhhss..”

Kontolku kuhujamkan lagi lebih dalam. Sekitar 15 menit aku menindih Varia.. Lalu ia meminta agar aku berada di bawah.

“Kamu di bawah ya, sayang..” bisiknya penuh nikmat.

Aku hanya pasra. Tanpa melepaskan hujaman kontolku dari memeknya, kami merobah posisi. Dengan semangat menggelora, kontolku terus digoyangnya. Varia dengan hentakan pinggulnya yang maju-mundur semakin menenggelamkan kontolku ke liang memeknya.

“Oh.. Remas dadaku.. Sayaangg. Terus.. Oh.. Au.. Sayang enakk..” erangan kenikmatan terus memancar dari mulutnya.
“Oh.. Varia.. terus goyang sayang..” teriakku memancing nafsunya.

Benar saja. Kira-kira 15 menit kemudian goyang pinggulnya semakin dipercepat. Sembari pinggulnya bergoyang, tangannya menekan kuat ke arah dadaku. Aku mengimbanginya dengan menaikkan pinggulku agar kontolku menghujam lebih dalam.

“Tedii.. Ah.. aku.. Keluuaarr, sayang.. Oh..”

Ternyata Varia telah mencapai orgasme yang kedua. Aku semakin mencoba mengayuh kembali lebih cepat. Karena sepertinya otot kemaluanku sudah dijalari rasa nikmat ingin menyemburkan sperma.

Kemudian aku membalikkan tubuh Varia, sehingga posisinya di bawah. Aku menganjal pinggulnya dengan bantal. Aku memutar-mutarkan pinggulku seperti irama goyang dangdut.

“Oh.. Varia.. Nikmatnya.. Aku keluuarr..”

Crott.. Crott.. Tttcrott.

Aku tidak kuat lagi mempertahankan sepermaku.. Dan langsung saja memenuhi liang vagina Varia.

“Oh.. Ted.. kau begitu perkasa.”

Telah lama aku menantikan hal ini. Ujarnya sembari tangannya terus mengelus punggungku yang masih merasakan kenikmatan karena, Varia memainkan otot kemaluannya untuk meremas-remas kontolku.

Kemudian, tanpa kukomando, Varia berusaha mencabut kontolku yang tampak mengkilat karena cairan spermaku dan cairan memeknya. Dengan posisi 69, kemudian ia meneduhi aku dan langsung mulutnya bergerak ke kepala kontolku yang sudah mulai layu. Aku memandangi lobang memeknya. Varia terus mengulum dan memainkan lidahnya di leher dan kepala kontolku. Tangan kanannya terus mengocok-ngocok batang kontolku. Sesekali ia menghisap dengan keras lobang kontolku. Aku merasa nikmat dan geli.

“Ohh.. Varia.. Geli..” desahku lirih.

Namun Varia tidak peduli. Ia terus mengecup, mengulum dan mengocok-ngocok kontolku. Aku tidak tinggal diam, cairan rangsangan yang keluar dari vagina varia membuatku bergairah kembali. Aku kemudian mengecup dan menjilati lobang memeknya. Kelentitnya yang berada di sebelah atas tidak pernah aku lepaskan dari jilatan lidahku. Aku menempelkan bibirku dikelentit itu.

“Oh.. Ted.. nikmat.. ya.. Oh..” desisnya.

Varia menghentikan sejenak aksinya karena tidak kuat menahan kenikmatan yang kuberikan.

“Oh.. Terus.. Sss.” desahnya sembari kepalanya berdiri tegak.

Kini mememeknya memenuhi mulutku. Ia menggerak-gerakkan pinggulnya.

“Ohh.. Yaahh. Teruss.. Oh.. Ooohh” aku menyedot kuat lobang vaginanya.
“Ted.. Akukk ohh.. Keluuaarra.. Ssshhss..”

Ia menghentikan gerakannya, tapi aku terus menyedot-nyedot lobang memeknya dan hampir senmua cairan yang keuar masuk kemulutku. Kemudian dengan sisa-sisa tenaganya, kontolku kembali menjadi sasaran mulutnya. Aku sangat suka sekali dan menikmatinya. Kuakui, Varia merupakan wanita yang sangat pintar membahagiakan pasangannya.

Varia terus menghisap dan menyedoti kontolku sembari mengocok-ngocoknya. Aku merasakan nikmat yang tiada tara.

“Oh.. Varia.. Teruss.. Teruss..” rintihku menahan sejuta kenikmatan. Varia terus mempercepat gerakan kepalanya.
“Au.. Varia.. Aku.. Keluuarr.. Oh..”

Croott.. Croott.. Croot..

Maniku tumpah ke dalam mulutnya. Sementara varia seakan tidak merelakan setetespun air maniku meleleh keluar.

“Terimakasih sayang..” ucapku..

Aku merasa puas.. Ia mengecup bibirku.

“Ted.. mungkinkah selamanya kita bisa seperti ini. Aku sangat puas dengan pelayananmu. Aku tidak ingin perbuatan ini kau lakukan dengan wanita lain. Aku sangat puas. Biarlah aku saja yang menerima kepuasan ini.” Aku hanya terdiam.

Sejak saat itu, aku sering meniduri di kamarnya, selalu dalam keadaan telanjang bulat, terkadang dia juga tidur di dalam kamar kostku, tentu saja dengan mengendap-endap. Terkadang, kami tidur saling tumpang tindih, membentuk posisi 69, aku tertidur dengan menghirup aroma segar kemaluannya, sedangkan Varia mengulum penisku. Di kala pagi, penisku selalu ereksi, diemut-emutnya penisku yang ereksi itu, sementara aku dengan cueknya tetap tidur sambil menikmati oralnya, terkadang aku jilat kemaluannya karena gemas

PERSELINGKUHAN YANG PENUH SENSASI

 PERSELINGKUHAN YANG PENUH SENSASI
Ini merupakan kisah cerita terbaru yang bisa anda nikmati bagi anda para peggemar cerita dewasa. Ya dengan membaca cerita dewasa ini anda bisa bersensasi denga seseorang yang menjadi selingkuhan anda sendiri.
Nah untuk itu silakan anda simak cerita dewasa dibawah ini dan sesuai judul diatas bahwa cerita ini erupakan sensasi perselingkuhan yang terjadi antara seorang istri dengan seseorang yang sudah dianggap dari bagian keluarga, beginilah cerita nya.

Sebagai pasangan suami istri muda yang baru setahun berumah tangga, kehidupan keluarga kami berjalan dengan tenang, apa adanya dan tanpa masalah.
Saya, sebut saja Ratna (23), seorang sarjana ekonomi. Usai tamat kuliah, saya bekerja pada salah satu perusahaan jasa keuangan di Solo. Sebagai wanita, terus terang, saya juga tidak bisa dikatakan tidak menarik. Kulit tubuh saya putih bersih, tinggi 163 cm dan berat 49 kg. Sementara ukuran bra 34B. Cukup bahenol, kata rekan pria di kantor. Sementara, suami saya juga ganteng. Rio namanya. Umurnya tiga tahun diatas saya atau 26 tahun. Bergelar insinyur, ia berkerja pada perusahaan jasa konstruksi. Rio orangnya pengertian dan sabar.
Karena sama-sama bekerja, otomatis pertemuan kami lebih banyak setelah sepulang atau sebelum berangkat kerja. Meski begitu, hari-hari kami lalui dengan baik-baik saja. Setiap akhir pekan–bila tidak ada kerja di luar kota–seringkali kami habiskan dengan makan malam di salah satu resto ternama di kota ini. Dan tidak jarang pula, kami menghabiskannya pada sebuah villa di Tawangmangu.
Soal hubungan kami, terutama yang berkaitan dengan ‘malam-malam di ranjang’ juga tidak ada masalah yang berarti. Memang tidak setiap malam. Paling tidak dua kali sepekan, Rio menunaikan tugasnya sebagai suami. Hanya saja, karena suami saya itu sering pulang tengah malam, tentu saja ia tampak capek bila sudah berada di rumah. Bila sudah begitu, saya juga tidak mau terlalu rewel. Juga soal ranjang itu.
Bila Rio sudah berkata, “Kita tidur ya,” maka saya pun menganggukkan kepala meski saat itu mata saya masih belum mengantuk. Akibatnya, tergolek disamping tubuh suami–yang tidak terlalu kekar itu-dengan mata yang masih nyalang itu, saya sering-entah mengapa-menghayal. Menghayalkan banyak hal. Tentang jabatan di kantor, tentang anak, tentang hari esok dan juga tentang ranjang.
Bila sudah sampai tentang ranjang itu, seringkali pula saya membayangkan saya bergumulan habis-habisan di tempat tidur. Seperti cerita Ani atau Indah di kantor, yang setiap pagi selalu punya cerita menarik tentang apa yang mereka perbuat dengan suami mereka pada malamnya. Tapi sesungguhnya itu hanyalah khayalan menjelang tidur yang menurut saya wajar-wajar saja. Dan saya juga tidak punya pikiran lebih dari itu. Dan mungkin pikiran seperti itu akan terus berjalan bila saja saya tidak bertemu dengan Karyo. Pria itu sehari-hari bekerja sebagai polisi dengan pangkat Briptu. Usianya mungkin sudah 50 tahun. Gemuk, perut buncit dan hitam.
Begini ceritanya saya bertemu dengan pria itu. Suatu malam sepulang makan malam di salah satu resto favorit kami, entah mengapa, mobil yang disopiri suami saya menabrak sebuah sepeda motor. Untung tidak terlalu parah betul. Pria yang membawa sepeda motor itu hanya mengalami lecet di siku tangannya. Namun, pria itu marah-marah.
“Anda tidak lihat jalan atau bagaimana. Masak menabrak motor saya. Mana surat-surat mobil Anda? Saya ini polisi!” bentak pria berkulit hitam itu pada suami saya.
Mungkin karena merasa bersalah atau takut dengan gertakan pria yang mengaku sebagai polisi itu, suami saya segera menyerahkan surat kendaraan dan SIM-nya. Kemudian dicapai kesepakatan, suami saya akan memperbaiki semua kerusakan motor itu esok harinya. Sementara motor itu dititipkan pada sebuah bengkel. Pria itu sepertinya masih marah. Ketika Rio menawari untuk mengantar ke rumahnya, ia menolak.
“Tidak usah. Saya pakai becak saja,” katanya.
Esoknya, Rio sengaja pulang kerja cepat. Setelah menjemput saya di kantor, kami pun pergi ke rumah pria gemuk itu. Rumah pria yang kemudian kami ketahui bernama Karyo itu, berada pada sebuah gang kecil yang tidak memungkinkan mobil Opel Blazer suami saya masuk. Terpaksalah kami berjalan dan menitipkan mobil di pinggir jalan.
Rumah kontrakan Pak Karyo hanyalah rumah papan. Kecil. Di ruang tamu, kursinya sudah banyak terkelupas, sementara kertas dan koran berserakan di lantai yang tidak pakai karpet.
“Ya beginilah rumah saya. Saya sendiri tinggal di sini. Jadi, tidak ada yang membersihkan,” kata Karyo yang hanya pakai singlet dan kain sarung.
Setelah berbasa basi dan minta maaf, Rio mengatakan kalau sepeda motor Pak Karyo sudah diserahkan anak buahnya ke salah satu bengkel besar. Dan akan siap dalam dua atau tiga hari mendatang. Sepanjang Rio bercerita, Pak Karyo tampak cuek saja. Ia menaikkan satu kaki ke atas kursi. Sesekali ia menyeruput secangkir kopi yang ada di atas meja.
“Oh begitu ya. Tidak masalah,” katanya.
Saya tahu, beberapa kali ia melirikkan matanya ke saya yang duduk di sebelah kiri. Tapi saya pura-pura tidak tahu. Memandang Pak Karyo, saya bergidik juga. Badannya besar meski ia juga tidak terlalu tinggi. Lengan tangannya tampak kokoh berisi. Sementara dadanya yang hitam membusung. Dari balik kaosnya yang sudah kusam itu tampak dadanya yang berbulu. Jari tangannya seperti besi yang bengkok-bengkok, kasar.
Karyo kemudian bercerita kalau ia sudah puluhan tahun bertugas dan tiga tahun lagi akan pensiun. Sudah hampir tujuh tahun bercerai dengan istrinya. Dua orang anaknya sudah berumah tangga, sedangkan yang bungsu sekolah di Bandung. Ia tidak bercerita mengapa pisah dengan istrinya.
Pertemuan kedua, di kantor polisi. Setelah beberapa hari sebelumnya saya habis ditodong saat berhenti di sebuah perempatan lampu merah, saya diminta datang ke kantor polisi. Saya kemudian diberi tahu anggota polisi kalau penodong saya itu sudah tertangkap, tetapi barang-barang berharga dan HP saya sudah tidak ada lagi. Sudah dijual si penodong.
Saat mau pulang, saya hampir bertabrakan dengan Pak Karyo di koridor kantor Polsek itu. Tiba-tiba saja ada orang di depan saya. Saya pun kaget dan berusaha mengelak. Karena buru-buru saya menginjak pinggiran jalan beton dan terpeleset. Pria yang kemudian saya ketahui Pak Karyo itu segera menyambar lengan saya. Akibatnya, tubuh saya yang hampir jatuh, menjadi terpuruk dalam pagutan Pak Karyo. Saya merasa berada dalam dekapan tubuh yang kuat dan besar. Dada saya terasa lengket dengan dadanya. Sesaat saya merasakan getaran itu. Tapi tak lama.
“Makanya, jalannya itu hati-hati. Bisa-bisa jatuh masuk got itu,” katanya seraya melepaskan saya dari pelukannya. Saya hanya bisa tersenyum masam sambil bilang terimakasih.
Ketika Pak Karyo kemudian menawari minum di kantin, saya pun tidak punya alasan untuk menolaknya. Sambil minum ia banyak bercerita. Tentang motornya yang sudah baik, tentang istri yang minta cerai, tentang dirinya yang disebut orang-orang suka menanggu istri orang. Saya hanya diam mendengarkan ceritanya.
Mungkin karena seringkali diam bila bertemu dan ia pun makin punya keberanian, Pak Karyo itu kemudian malah sering datang ke rumah. Datang hanya untuk bercerita. Atau menanyai soal rumah kami yang tidak punya penjaga. Atau tentang hal lain yang semua itu, saya rasakan, hanya sekesar untuk bisa bertemu dengan berdekatan dengan saya. Tapi semua itu setahu suami saya lho. Bahkan, tidak jarang pula Rio terlibat permainan catur yang mengasyikkan dengan Pak Karyo bila ia datang pas ada Rio di rumah.
Ketika suatu kali, suami saya ke Jakarta karena ada urusan pekerjaan, Pak Karyo malah menawarkan diri untuk menjaga rumah. Rio, yang paling tidak selama sepakan di Jakarta, tentu saja gembira dengan tawaran itu. Dan saya pun merasa tidak punya alasan untuk menolak.
Meski sedikit kasar, tapi Pak Karyo itu suka sekali bercerita dan juga nanya-nanya. Dan karena kemudian sudah menganggapnya sebagai keluarga sendiri, saya pun tidak pula sungkan untuk berceritanya dengannya. Apalagi, keluarga saya tidak ada yang berada di Solo. Sekali waktu, saya keceplosan. Saya ceritakan soal desakan ibu mertua agar saya segera punya anak. Dan ini mendapat perhatian besar Pak Karyo. Ia antusias sekali. Matanya tampak berkilau.
“Oh ya. Ah, kalau yang itu mungkin saya bisa bantu,” katanya. Ia makin mendekat.
“Bagaimana caranya?” tanya saya bingung.
“Mudah-mudahan saya bisa bantu. Datanglah ke rumah. Saya beri obat dan sedikit diurut,” kata Pak Karyo pula.
Dengan pikiran lurus, setelah sebelumnya saya memberitahu Rio, saya pun pergi ke rumah Pak Karyo. Sore hari saya datang. Saat saya datang, ia juga masih pakai kain sarung dan singlet. Saya lihat matanya berkilat. Pak Karyo kemudian mengatakan bahwa pengobatan yang didapatkannya melalui kakeknya, dilakukan dengan pemijatan di bagian perut. Paling tidak tujuh kali pemijatan, katanya. Setelah itu baru diberi obat. Saya hanya diam.
“Sekarang saja kita mulai pengobatannya,” ujarnya seraya membawa saya masuk kamarnya. Kamarnya kecil dan pengap. Jendela kecil di samping ranjang tidak terbuka. Sementara ranjang kayu hanya beralaskan kasur yang sudah menipis.
Pak Karyo kemudian memberikan kain sarung. Ia menyuruh saya untuk membuka kulot biru tua yang saya pakai. Risih juga membuka pakaian di depan pria tua itu.
“Gantilah,” katanya ketika melihat saya masih bengong.
Inilah pertama kali saya ganti pakaian di dekat pria yang bukan suami saya. Di atas ranjang kayu itu saya disuruh berbaring.
“Maaf ya,” katanya ketika tangannya mulai menekan perut saya.
Terasa sekali jari-jari tangan yang kasar dan keras itu di perut saya. Ia menyibak bagian bawah baju. Jari tangannya menari-nari di seputar perut saya. Sesekali jari tangannya menyentuh pinggir lipatan paha saya. Saya melihat gerakannya dengan nafas tertahan. Saya berasa bersalah dengan Rio.
“Ini dilepas saja,” katanya sambil menarik CD saya. Oops! Saya kaget.
“Ya, mengganggu kalau tidak dilepas,” katanya pula.
Tanpa menunggu persetujuan saya, Par Karyo menggeser bagian atasnya. Saya merasakan bulu-bulu vagina saya tersentuh tangannya. CD saya pun merosot. Meski ingin menolak, tapi suara saya tidak keluar. Tangan saya pun terasa berat untuk menahan tangannya.
Tanpa bicara, Pak Karyo kembali melanjutkan pijatannya. Jari tangan yang kasar kembali bergerilya di bagian perut. Kedua paha saya yang masih rapat dipisahkannya. Tangannya kemudian memijati pinggiran daerah sensitif saya. Tangan itu bolak balik di sana. Sesekali tangan kasar itu menyentuh daerah klitoris saya. Saya rasa ada getaran yang menghentak-hentak. Dari mulut saya yang tertutup, terdengar hembusan nafas yang berat, Pak Karyo makin bersemangat.
“Ada yang tidak beres di bagian peranakan kamu,” katanya.
Satu tangannya berada di perut, sementara yang lainnya mengusap gundukan yang ditumbuhi sedikit bulu. Tangannya berputar-putar di selangkang saya itu. Saya merasakan ada kenikmatan di sana. Saya merasakan bibir vagina saya pun sudah basah. Kepala saya miring ke kiri dan ke kanan menahan gejolak yang tidak tertahankan.
Tangan kanan Pak Karyo makin berani. Jari-jari mulai memasuki pinggir liang vagina saya. Ia mengocok-ngocok. Kaki saya menerjang menahan gairah yang melanda. Tangan saya yang mencoba menahan tangannya malah dibawanya untuk meremas payudara saya. Meski tidak membuka BH, namun remasan tangannya mampu membuat panyudara saya mengeras. Uh, saya tidak tahu kalau kain sarung yang saya pakai sudah merosot hingga ujung kaki. CD juga sudah tanggal. Yang saya tahu hanyalah lidah Pak Karyo sudah menjilati selangkang saya yang sudah membanjir. Terdengar suara kecipak becek yang diselingi nafas memburu Pak Karyo.
Ini permainan yang baru yang pertama kali saya rasaran. Rio, suami saya, bahkan tidak pernah menyentuh daerah pribadiku dengan mulutnya. Tapi, jilatan Pak Karyo benar-benar membuat dada saya turun naik. Kaki saya yang menerjang kemudian digumulnya dengan kuat, lalu dibawanya ke atas. Sementara kepalanya masih terbenam di selangkangan saya.
Benar-benar sensasi yang sangat mengasyikan. Dan saya pun tidak sadar kalau kemudian, tubuh saya mengeras, mengejang, lalu ada yang panas mengalir di vagina saya. Aduh, saya orgasme! Tubuh saya melemas, tulang-tulang ini terasa terlepas. Saya lihat Pak Karyo menjilati rembesan yang mengalir dari vagina. Lalu ditelannya. Bibirnya belepotan air kenikmatan itu. Singletnya pun basah oleh keringat. Saya memejamkan mata, sambil meredakan nafas. Sungguh, permainan yang belum pernah saya alami. Pak Karyo naik ke atas ranjang.
“Kita lanjutkan,” katanya.
Saya disuruhnya telungkup. Tangannya kembali merabai punggung saya. Mulai dari pundah. Lalu terus ke bagian pinggang. Dan ketika tangan itu berada di atas pantat saya, Pak Karyo mulai melenguh. Jari tangannya turun naik di antara anus dan vagina. Berjalan dengan lambat. Ketika pas di lubang anus, jarinya berhenti dengan sedikit menekan. Wow, sangat mengasyikan. Tulang-tulang terasa mengejang. Terus terang, saya menikmatinya dengan mata terpejam.
Bila kemudian, terasa benda bulat hangat yang menusuk-nusuk di antara lipatan pantat, saya hanya bisa melenguh. Itu yang saya tunggu-tunggu. Saya rasakan benda itu sangat keras. Benar. Saat saya berbalik, saya lihat kontol Pak Karyo itu. Besar dan hitam. Tampak jelas urat-uratnya. Bulunya pun menghitam lebat.
Mulut saya sampai ternganga ketika ujung kontol Pak Karyo mulai menyentuh bibir vagina saya. Perlahan ujungnya masuk. Terasa sempit di vagina saya. Pak Karyo pun menekan dengan perlahan. Ia mengoyangnya. Bibir vagina saya seperti ikut bergoyang keluar masuk mengikuti goyangan kontol Pak Karyo. Hampir sepuluh menit Pak Karyo asik dengan goyangannya. Saya pun meladeni dengan goyangan. Tubuh kami yang sudah sama-sama telanjang, basah dengan keringat. Kuat juga stamina Pak Karyo. Belum tampak tanda-tanda itunya akan ‘menembak’.
Padahal, saya sudah kembali merasakan ujung vagina saya memanas. Tubuh saya mengejang. Dengan sedikit sentakan, maka muncratlah. Berkali-kali. Orgasme yang kedua ini benar-benar terasa memabukkan. Liang vagina saya makin membanjir. Tubuh saya kehilangan tenaga. Saya terkapar.
Saya hanya bisa diam saja ketika Pak Karyo masih menggoyang. Beberapa saat kemudian, baru itu sampai pada puncaknya. Ia menghentak dengan kuat. Kakinya menegang. Dengan makin menekan, ia pun memuntahkan seluruh spermanya di dalam vagina saya. Saya tidak kuasa menolaknya. Tubuh besar hitam itu pun ambruk diatas tubuh saya. Luar biasa permainan polisi yang hampir pensiun itu. Apalagi dibandingkan dengan permainan Rio.
Sejak saat itu, saya pun ketagihan dengan permainan Pak Karyo. Kami masih sering melakukannya. Kalau tidak di rumahnya, kami juga nginap di Tawangmangu. Meski, kemudian Pak Karyo juga sering minta duit, saya tidak merasa membeli kepuasan syahwat kepadanya. Semua itu saya lakukan, tanpa setahu Rio. Dan saya yakin Rio juga tidak tahu samasekali. Saya merasa berdosa padanya. Tapi, entah mengapa, saya juga butuh belaian keras Pak Karyo itu. Entah sampai kapan.
 
 

MASA LALU ISTRIKU YANG KELAM

 MASA LALU ISTRIKU YANG KELAM
Aku adalah seorang suami. Usiaku sekarang 38 tahun dan istriku 30 tahun. Kami sudah dikaruniai dua orang anak. Aku merasa rumah tangga kami baik-baik saja. Istriku adalah orang yang penyayang dan sosok ibu yang baik dalam merawat dan menjaga putra putri kami.


Cerita Dewasa 2013
Hampir sepuluh tahun usia pernikahan kami, tepatnya saat ini sudah sembilan tahun (kami menikah tahun 2002). Di waktu senggang, aku sering sekali membahas tentang masa lalu istriku, aku sering mendesaknya untuk bercerita tentang masa lalunya, siapa saja dan bagaimana lelaki yang pernah dekat dengannya. Entah mengapa aku ada perasaan lain yang tak bisa aku ungkapkan ketika mendengar ceritanya.
Tapi entah mengapa pula aku sering merasa sakit hati setelah mendengar cerita istriku. Hal ini kadang membuatku bingung sendiri. 
Sesekali istriku marah, dia pernah bilang “Pa.., kamu yang Paksa aku cerita, tapi kamu Parah sama aku, gimana?” Kadang aku berfikir, masa bodoh dengan masa lalunya, yang penting hari ini kami bahagia, dan aku sangat tahu dan merasakan bahwa istriku sangat mencintaiku.
Akhir-akhir ini terbongkar kembali masa lalunya yang sangat lama disimpannya. Sewaktu kami belum menikah, dia pernah bercerita, bahwa dulu pernah ada seorang pria di desanya yang sangat special yang sangat menyemangatinya untuk kuliah. Aku adalah orang yang lumayan kuat mengingat memori yang penting.
Bertahun-tahun aku berusaha membongkarnya, baru hari-hari terakhir ini terungkap. Entah kenapa aku sangat sakit sekali merasakannya, berbeda dengan cerita-cerita dari istriku tentang Pasa lalunya sebelum-sebelumnya. Ternyata pria yang dimaksud itu adalah orang yang aku kenal, dia masih ada hubungan keluarga atau sepupu jauh. Dan pengakuan inilah yang membuat aku merasa terguncang.
Aku merasa dikhianati secara sembunyi-sembunyi. Makanya aku tak heran, istriku sering membicarakan pria ini dalam kehidupan rumah tangga kami selama ini. Memang pria ini sekarang sudah menikah dan punya dua orang anak.
Aku ada perasaan takut dikhianati oleh istriku. Saat kami membahas masalah ini dia pernah mengatakan sesuatu yang agak bikin aku shock. Anak pertama dari pria itu cacat bisu-tuli.
Istriku mengatakan kalau ada perasaan bersalah dirinya terhadap pria itu, “apakah kebisuan itu adalah karma sebagai pencerminan kebungkaman kami berdua atas rasa cinta yang terpendam yang tak pernah terungkap sampai saat ini?” pertanyaannya itu dilontarkan istriku padaku.
Aku harus menjawab apa? tapi waktu itu aku sempat marah dan menjawabnya “apapun yang terjadi pada makhluk diseluh muka bumi, itu kehendak Allah, SWT. Itu cobaan untuknya, Alhamdullah itu tak terjadi pada anak-anak kita”. Terus terang aku tidak tahu salahkah sikap istriku, atau salahkah cara aku menanggapinya? Setelah itu kami sempat bertengkar karena aku kurang bisa menerimanya.
Hari berganti, selama itu sikap kami dingin, terutama aku. Hingga suatu saat kami berbicara.
“Sudahlah Pa.. itu kan masa lalu, aku sudah tidak memikirkannya lagi, aku sayang kamu dan aku gak mau kehilangan kamu Pa.. saat ini dan nanti aku cuma inginkan keluarga ini, tapi kamu berfikirlah dewasa Pa.., setiap orang pasti punya masa lalu, dulu aku tidak pernah kok berkomitmen pacaran dengannya, aku cuma dekat dan aku tahu kalau aku terus-teruskan hubungan kami lebih dekat, ini adalah aib keluarga.”
Kalau dibilang aku ataupun dia pernah ada perasaan, mungkin iya, tapi tak pernah terlontarkan diantara kami. Aku masih binggung menanggapi masalah ini. Setelah itu aku mengajukan banyak pertanyaan pada istriku, aku tambah penasaran bagaimana cerita cintanya itu. Pertanyaan terakhirku “apa masih tersisa perasaanmu padanya saat ini?”. istriku agak tersentak, “ya tidak ada Pa.. cuma perhatian biasa yang berikan kepada sesama saudara”.
Aku juga sempat meminta satu hal pada istriku, “karena aku takut tidak bisa menahan emosional saat melihat kamu bertemu dengannya di hari raya tahun depan atau acara -acara keluarga lainnya, kita jangan bertemu dulu dengannya sampai aku kuat dan benar-banar bisa meneriPanya”.
Dengan tegas dan ikhlasnya istriku menjawab,
 “Apapun aku lakukan asal membuat kamu tenang Pa”.
Karena aku merasa setiap kali hari raya istriku bersemangat sekali melihat aku bertemu sapa dengan pria itu, ungkapan sangat bahagia saat kami saling bersalaman sambil bercium pipipun begitu terlihat. Dulu aku belum mengetahui yang sebenarnya, aku cuek saja. Tapi sekarang… aku masih binggung menentukan sikap.
Bagi para pembaca yang baik, berilah aku nasehat yang bijaksana untuk Pasa depan keluarga kami. Aku sangat mencintai keluarga kami, dan aku tak inginkan keluarga yang lainnya.

TEMAN NGENTOTKU IBU RUMAH TANGGA

TEMAN NGENTOTKU IBU RUMAH TANGGA

"Gairah Ibu Rumah Tangga Ku Paksa"
Saat kulihat Jam menunjukan pukul 09:00 pagi, langsung aku berdiri dari tempat tidurku ‘ wahh telat bangun hari ini’ batinku dalam hati sudah terbayang bagaimana macetnya Jakarta pagii ini..dengan secepatkilat aku segera bergegas mandi dan langsung kuinjakan pedal gas menuju tol untuk segera sampai dikantor….. Ternyata nasib baik tidak berpihak padaku sudah hampir 2 jam aku terjebak macet seusai turun dari tol….Hpku terus berdering2 memanggilku untuk segera mengangkatnya…ohh shit ternyata Bosku sudah 5 kali miss called…terbayang mukannya yang slalu marah jika ada anak buahnya yang terlambat datang ke kantor…langsung kutepikan kendaraanku di tepi jalan sembari kubuat suaraku serak seperti orang yang sedang sakit…hallo bos mohon maaf Bos saya terkena diare semenjak semalam, mungkin salah makan pas gathering kantor minggu sore kmaren suara sengaja kubuat pelan mungkin..hehehehehe…..tak disangka ternyata Bosku juga mengalami hal yang sama..Beliau malah terlihat suarannya lebih lemas dariku, oh Pak andri juga mengalami diare sama seperti saya kata Beliau, Memang semenjak kemarin sore saya sudah curiga tentang rasa kerang dara rebus kok agak asam ternyata betul dugaan saya Kata Pak Anton Bosku….aku hanya meng-iyakan saya perkataan Beliau..Trus Bagaimana dengan meeting kita dengan Para Direksi? Sebentar lagi RUPS lho Pak Andri , kata Bosku…aduhh Bos Mohon maaf saya tidak bisa masuk hari ini Bos, tapi saya sudah buat slide presentasinnya Bos saya kirim via email saja yah…jika ada revisi dari Bapak saya kerjakan dirumah..besok Langsung Kick off-nya….hmmm begitu ya celoteh Bosku okelah kalau begitu sampai besok, cepat sembuh ya Pak Boss, batinku dalam hati senang hahahahahahaha Liburrr hari ini..wkwkwkwkwkwkwk…… Langsung kuputar balik arah kendaraanku pulang menuju rumah…kurogoh saku kantong langsung kunyalakan rokok sampoerna kegemaranku tapii yah tinggal sebatang harus beli lagi nih…tiba2 saat kulihat jendela kaca mobilku kumelihat ada seorang ibu-ibu menyebrang menuju swalayan ..sepertinya ibu itu takut2 untuk menyeberang hingga kuberhentikan mobilku sebentar,, aku sempat tertegun wajahnya lugu putih terlihat terawatt…waw ibu china ini sangat membuatku terangsang dia hanya memakai kaos putih ketat dan rok diatas lutut, masih terlihat sopan tapi gilaaa kakinya mulusss bangetttt putihhhh…penisku langsung juga ingin mencoba melihatnya..bhahahahahahahaha… . Aku langsung mengambil lajur kiri dan memacu mobilku secara perlahan-lahan dibelakang ibu itu.. Kebetulan jalan ini sepi sehingga aku bisa asal-asalan berkendara.. ow ternyata ibu itu masuk ke swalayan yang Cuma beberapa meter dari mobilku..langsung aku mengikuti, kebetulan juga rokokku udah habis skalian beli dan skalian iseng coba godain tu ibu-ibu cantik..wkwkwkwk Sesampainya diswalayan aku ambil trolly barang…..lumayanlah skalian beli kebutuhan sehari-hari bulanan…lagian isi kulkasku udah menipis…..sambil aku mencari kentang gorang buat sarapan besok..aku melihat ibu itu sedang membawa sebuah keranjang matannya tampak binggung memilih-milih sesuatu barang kebutuhan sehari-hari…aku dengan semangat coba mendekatinya….pura-pura ingin membeli barang juga yang ada di rak samping ibu itu…. Kutatap seluruh tubuhnya…kutaksir umur ibu itu skitar 47 tahun….tindak terlalu tinggi tapi langsing, payudaranya lumayan skitar 34 bhnya….rambut agak pirang coklat sebahu..tapiii yang bikin aku terangsang jari kakinya yang lentik jari kaki kanan yang tengah terdapat cincin kecil dikakinya , dan dipergelangan kaki kirinya terdapat gelang kaki…betisnya muluss banget ….hmmmmmmmmmmm sejenak aku tarik nafas..harum juga ibu ini…..keringat campur bau wangi parfum mahal sepertinnya…. Tiba-tiba saja keranjang barang ibu itu terjatuh..ternyata handle/gagang keranjang tidak mampu Manahan beban isi barangnya…dan langsung menimpa kaki ibu itu….aduhhh jeritnyaaa….aku langsung bak seorang pahlawan membantunya berdiri dan bertanya ibu tidak apa-apa? Andri bantu ya BU….oh iya makasih ya Mas katannya….aku tuntun ia ke luar swalayan…dan aku pesankan minum untuknya..ibu ini terlihat masih kesakitan dan shock…Ibu tunggu disini dulu yah..andri mau membayar barang2 andri..oh iya ibu ada barang lain yang dicari selain yang di keranjang tadi?...hmmm gak ada Mas ibu itu hanya terdiam, itu saja belanjaan saya kata ibu itu, oh iya bisa skalian minta tolong bayarin dikasir barang-barang saya Mas ini duitnya..saya belum bisa jalan soalnya Mas…. Langsung aku jawab…ntar aja Bu andri bayar skalian..nanti khan tinggal di check Bonnya..oh gitu yah kata ibu itu makasih ya Mas… Buru-buru aku bayar semua barangku dan barang-barangnya aku satukan di trolly, tidak ketinggalan rokokku juga….setelah selesai membayar aku langsung duduk di meja foodcourt ibu itu..ini Bu barang-barangnya…brapa Mas belanjaan saya? Ah gausahlah Bu saya bayar pakai kartu kredit kok lagian sedang ada promo diskon untuk barang-barang ibu timpalku meyakinkan…berapa sih harga 1 lusin telor, mie instant dan beras kataku sambill bercanda andri baru dapet rejeki..hehehehe…aduh Mas saya jadi gak enak…serius ga masalah ko Bu kataku…ibu itu masih terlihat binggung..langsung saja kualihkan perhatiannya dengan menanyakan kakinya bagaimana bu sudah baikan? Sudah agak lumayan Mas..oh iya nama ibu siapa? Aku andri…saya sherly Mas………..ok …skarang ibu tinggal dekat sini kataku…iya Mass dekat sini….Mas saya mau pesan taxi saja karena saya rasa gak begitu kuat kalau naik Bis…hmmm jangan Bu sherly kebetulan saya tinggal di dekat rumah Bu sherly hanya beberapa blok saja dari rumah ibu..gayaku meyakinkan ….aduh jangan Mas andri saya tidak enak merepotkan…ditambah Masa Mas mau jalan dengan ibu-ibu tua seperti saya nanti apa kata orang yang melihat..hahahahahaha tawaku…lho gak apa2 BU sherly siapa yang bilang Bu sherly ibu tua..wong masih kayak anak umur 28 tahunan..hihihi…ibu itu terlihat mukannya memerah saat kukatakan seperti itu…udalah Bu sherly ayo andri anterin..sambil mendorong trolly bu sherly terlihat binggung dan berjalan tertatih-tatih dibelakangku.. Kumasukan semua barang2 belanjaanku dan belanjaan Bu sherly..sebelum itu kubukakan pintu untuknya….bak seorang lelaki gentlemen..setelah keluar dari swalayan aku mencoba mencairkan suasana karena dari tadi ibu itu hanya diam saja di mobilku..Bu sherly ko sendirian belanjannya..memang pembantunnya kemana? Tanyaku…Bu sherli menjawab saya sudah gak ada pembantu Mas semenjak 3 bulan yang lalu, anak saya 1 masih sekolah di luar negri….oh gitu Bu, lho memangnya kenapa ko bisa ga ada pembantu si? Sepertinnya Bu sherly juga tidak biasa keluar rumah, tadi saja saya lihat Bu sherly menyebrang jalan takut-takut / ragu..Bu sherly menatap saya terlihat matanya sayu dan sedih, iya Mas Andri saya sudah tidak bisa membayar pembantu karena saya saja sudah tidak ada uang lagi utnuk membayar mereka keuangan saya sangat sulit, suami saya sudah hampir 6 bulan tidak pernah pulang krumah….hah batinku dalam hati pasti Bu sherli sudah tidak pernah berhubunggan Badan niiii… Oh gitu Bu, memang Bu Sherly laki-laki memang begitu suka mau enaknya saja bla-bla-blaaa ocehku…,tiba-tiba saja Bu sherly melotot ke arahku dan berkata , anda jangan seenaknya saja menuduh suami saya main perempuan dan mata keranjang dia tidak begitu dia hilang entah dimana sekarang karena musuh bisnisnya..ada persaingan tidak sehat di dalam bisnis suamiku dan tiba tiba saja suamiku menghilang, dia sangat setia pada saya..langsung Bu sherli menaikan nada bicaranya, saya heran sama Mas andri mulai dari anda bicara bahwa saya menuju swalayan , menyebrang dengan takut2 anda tahu dan baik sama saya, apa dari tadi Mas Andri mengamati saya?? Atau Mas andri ada maksud lain sama saya??? Bagai disambar gledekk..aku langsung menelan ludah,, mencoba berfikir sejenak gilaaaa…pertanyaannya menyudutkan aku nih Bu sherli, bisa bisa ketahuan aku mau menikmati tubuhnya…tiba-tiba saja terlintas dalam benakku ,teringat saat aku menonton blue film tapi ada critannya tentang pemerkosaan ibu-ibu..wahhhh tiba-tiba munculah ide gila dariku…… Langsung kutatap mata ibu ini seperti serigala mau menerkam mangsanya…HMMMmm Bu sherly heran yah sama saya………..kenapa saya baik sama Bu sherly..sebelumnya saya minta maaf kalau perkataan saya salah tentang suami Bu sherly, tapi niat saya Baik Bu sherly saya mau memuaskan Bu sherly..sangat ingin Memuaskan Bu sherly…..apa Maksudmu kata Bu sherly..diam Bu sherly atau saya Bunuh ancamku…saya dari tadi memang secara tidak sengaja memperhatikan Bu sherly dari seberang jalan….saya awalnya hanya ingin kenalan dengan Bu sherli tapii setelah saya lihat saya benar-benar nafsu sama kamu sayang…. Terlihat Bu sherly diam seribu bahasa dan langsung kaget ..bibirnya bergetar….sambil sesekali melihat jalan kupacu mobilku kea rah Tol kukunci mobil ini dan kujalankan dengan kecepatan 100…kudengar suarannya terisak-isak airmatannya menetes dipipi…..mau kamu apakan saya Andri , saya tidak punya uang saya juga sedang dalam keadaan susah, kamu tega membuat saya menderita, kalau kamu kasihan sama saya ..turunkan saya saja di pintu keluar tol..saya cari taxi..saya tidak akan menceritakan kejadian ini sama siapapun…kumohon andri..saya seorang ibu rumah tangga biasa..saya yakin kamu bisa mendapatkan wanita manapun dengan mudah..tolonglah saya katanya sambil menangis…. Saya langsung tertawa..hahahahaha…mencari wanita murahan / matre itu gampang Bu tapi mendapatkan ibu rumah tangga yang cantik,setia dan terawatt saya belum pernah…sudahlah Bu sherly diam saja saya tidak akan menyakiti ibu..saya hanya akan menikmati tubuh bu sherly dan saya yakin Bu sherly akan ketagihan nantinnya… Sebetulnya saya iba karena ibu ini menangis terus di dalam mobil…kulihat tubuhnya bergetar karena saking sedihnya…ibu ini sampai terbatuk-batuk susah bernafas…hati kecil aku berkata sudahlah andri kamu jahat banget lepasin saja ibu ini antarkan kerumahnya kasihan dia,,tapi tiba tiba saja setan merah dipikiranku berkata..kalau kamu lepasin ibu ini lo bego banget andri, mending dari tadi gak usah kamu bawa..coba pakai logika berfikirnya kalau dilepasin ada beberapa kemungkinan yang membahayakan kamu..yaitu : 1. Kamu lepasin dan ibu ini bisa melaporkan kejadian ini kepada pihak yang berwajib..bisa2 masuk bui kamu… 2. Kamu lepasin ibu ini ternyata suaminnya pulang dan mengadu pada suaminnya bisa-bisa dibunuh kamu ndri…3.. kalo ternyata ibu masih kerabat yang kamu belum kenal bisa mampus lo ndrii…hanya anda satu option andri tolol elo nikmatin ibu ini,,,bikin dia orgasme berkali kali dan pulangkan dia tapi ingat jangan disakiti…malah ada kemungkinan itu ibu nagih lagi….hmmmmmmm akhirnya setelah menimbang2 aku jatuh pada pilihan setan..urusan nanti bagaimana nanti..hehehehehehehehehehe. Kebetulan sudah sampai pas satpam kompleks rumahku, karena sistem rumahku claster jadi hanya membunyikan klakson 3 kali dan security sudah hapal mobilku langsung membuka portal…aku langsung melaju dan membunyikan klakson lagi tanda terimakasih telah dibukakan portal oleh security pos depan kompleks..tibalah pada saat yang mendebarkan..jujur aku deg2an gak karuan hatiku..campur sedih,terangsang dan binggung pada diriku yang bisa setega ini pada ibu2..tapi aku gak berfikir terlalu lama…aku masukan mobilku ke garasi, sebelumnya mobilku kukunci dari luar..tidak bisa dibuka karena aku sudah seting sentral locknya… Setelah sampai dirumahku kubawa ibu sherly keruang tamu menuju kamarku dia berjalan masih tertatih-tatih dan menangis pula..ku gendong dia masuk ke kamarku kunyalakan AC ku setel yang paling dingin …ku kunci dari luar…kutinggalkan bu sherli di dalam…aku duduk dulu di ruang makan menyalakan rokokku sebentar..membuat tehh melati hangat 2 untukku dan bu sherli..ku telfon pembantu bi asih agar tidak usah datang malam ini besok saja yah bi saya lagi pengen sendiri..iya mas kata bi asih..bi asih adalah pembantu turun temurun keluargaku, karena aku tinggal sendiri di rumah seluas ini aku minta pada keluargaku agar bi asih kerja denganku hanya pagi jam 9-11 siang dan sore jam 4-5 untuk membuatkanku makan malam… Aku kembali ke kamarku dan melihat bu sherly sudah agak tenangan tapi masih tersisa air matannya duhhhh Bu sherlyyy sexy banget..dia hanya melihat mataku dan bilang kurang ajar kamu andri……aku hanya tertawa saja…..kunyalakan tv kamarku kusetel film porno yang ,,aku keluar kamar lagi tidak lupa kukunci kamarnya…. Aku ke tempat cucian aku cari tali raffia dan handuk kecil…..kubiarkan selama 30 menit bu sherly mengigil dikamarku..hahahahahaha pasti acnya dingginn…ditambah menonton film porno dia….pasti hatinya kacau campur deg2an batinku…..setelah semua siap aku masuk ke kamarku…ternyata bu sherly duduk dipojok sudut kamar tidurku..kenapa bu sherly menonton tidak diranjangku kataku..kamu mau apa bangs*ttt kata bu sherly..andry mau kamu bu….kataku… bu sherly coba berontak langsung kupegang kedua tangannya..dan aku membentaknya silahkan teriak disini tidak ada yang mendengar ditambah kalau kamu tidak bisa bekerjasama dengan saya aku bunuh kamu..kasian anakmu diluar negeri pulang2 mamanya mati…mendengar kata2ku langsung ibu ini diam dan meneteskan airmata lagi…kujilat air matannya kucium bibirnya…setelah ku peluk tubuhnya mengigil..keringat dingin penuh disekujur tubuhnya..pas aku raba bagian sensitifnya ..celananya basahhh..whahahahahahaha…aku langsung tertawa…kenapa sayang kamu takutnya sampai ngompol begitu….kupapah bu sherli ke kamar mandi…kunyalakan showerku kumandikan dia dengan pakaian lengkap…kusiram terus mukanyanya dan bibir bu sherly..terlihat dia agak susah bernafas..setelah itu kubuka kaosnya….kubuka behannya.. dan terahir celana dalamnya….kumandikan dengan penuh perasaan..seperti memandikan bayi….kusuruh bu sherly tiduran di bathub ku sabuni kakinya vaginanya ..seluruh badanya agar wangi..kemejaku pun basah oleh busa sabun….aku suruh dia berdiri setengah menunging karena takut bu sherly hanya menurut saja..kumasukan sabun itu secara perlahan-lahan ke anus bu sherly..bu sherly memiawik tertahan ahhhhhhhhhh shhhhh…pantatnya pun bergetar tanda kegelian sekaligus penolakan…aku berkata saya bilang dian nurut saja….saya mau menikmati tubuh ibu secara utuh dan bau wangi…. Setelah selesai ku handuki badan bu sherly…ku keringkan rambutnya yang basah…Ku papah dia ketempat tidur….setelah tadi mandi memakai air hangat masuk kekamarku dengan kondisi suhu ruangan dingin sekali bu sherly mengigil…matikan acnya andri ibu tidak kuat dinginya..tenang buuu kataku ibu nikmati saja sensasinya..aku ambilkan teh melati untuknya dan langsung bu sherly meminumnya….terasa hangat tenggorokannya bu sherly tidak batuk lagi….setelah itu kulumuri seluruh tubuh bu sherly dengan lotion dicampur babyoil..sungguh mengkilap tubuhnya..kupijat seluruh badannya..bu sherly pasti capai sudah menangis seharian kataku..dia hanya diam saja..mungkin bu sherly sudah pasrah batinku..kulihat kaki bu sherly sungguh sangat lentik…ada memar di dengkulnya karena tertiban keranjang tadi…langsung kuambil handuk kulilitkan talirafia di pergelangan tangan kanannya begitu juga pergelangan tangan kiri..tangankanan ku ikat ke ujung tempat tidur..dan tangan kiri pun sama…Bu sherly shock dan menangis lagi kamu apakan aku ndri jangan kamu bunuh aku seperti phsykopat..aku belum mau mati..whahahahahahaha..aku tertawa tenang saja bu..aku gak akan bunuh ibu ko…setelah kedua tangan terikat..ku cium bibir bu sherly..namun bibirnya tetap tertutup ..bu sherly memejamkan mata…kucoba mejilat telinganya dan lehernya…bu sherly hanya menundukan wajahnya terlihat kegelian…aku cubit kedua putingnya 3 kali karena licin oleh baby oil..dia hanya bilang aduh sakit , kata bu sherly….tapi aku terkejut aku ga mencubit keras2 kok dibilang sakit..tapi tiba-tiba putingnya mengeras..aha batunku pasti dia sudah terangsang….aku senyum senyum sendiri..dia membuka mataku..terlihat memerah matanya dan menutup mata lagi…..dari tadi sungguh aku tergila gila pada kakinya terutama jari2 kakinya yang lentik….langsung lidahku menyapu jari kelingking kirinya..aku emut2…bu sherly terlihat berontak kegelian..aku pegang kaki kirinya agak erat..aku jilat telapak kaki kirinya….aku kulum jempol kakinya…ahhhhhhhhh teriak bu sherly geliiiii andri…..aku diam saja aku pindah ketelapak kaki kanannya..aku jilatin sampai basah kedua kakinya ku kulum jarikaki kanannya yang ada cincinya menambah nafsuku….badan bu sherly mengelinjang kesana kemari…sudah skitar 5 menit aku mainkan kakinya aku gosok2kan dengan penisku…..aku ciumi kedua pahanya…dekat selankangannya..aku cium pusarnya….aku langsung mencium kedua putting payudarannya…bu sherly ter-engah-engah..andriii stopppp..ahhhhh……sttthhh..dia terlihat geli…10 menitku jilat payudaranya tak luput ketiaknya yang wangi sabun mandiku…..langsung ku kangkangkang kedua kakinya…andriii kamu mau ngapainnnn kata bu sherly…aku mau jilatin semua badan bu sherly…tapi andri jangan disitu jorok ah ibu belu pernah…hahahahahaha pasrah juga ibu ini…langsung lidahku menyapu vaginannya 5 kali.. pada saat sapuan2lidah ku bu sherly tersentak kaget..hmm asinnn..ternyata vagina bu sherly sudah becek banget nihhhhhhh…kataku..bu sherly hanya memerah mukanya…dan hanya belingsatan..langsung kujilati anusnya..ada bau khas disitu hmm wangi juga lidahku coba menerobos lebih dalam liang vaginanya..ahhhhhhh andri ahhhhhh geli andriii itu khan anussssssss,,jorokk ahh..aku ga peduli tapi aku bilang tapi enak kann bu…..aku beranjak ambil baby oil lagi kulumuri dengan tangan kananku…tangan kiriku mulai memasuki vagina bu sherly yang sudah sangat basah oleh air vaginanya dan air liurku…kocok dengan ritme yang tidak terartur 5 kali pelan 6 kali kencang dann terus yah tidah lama skitar 3 menit andriiiiiiiiiiiiiiii ohhhhhhhhhhhh andriiiiiiiiiiiiiiii…sayaaaaaa gak tahan..ayo bu jangan ditahannn keluarkan saja kataku…….ini rasanya kok seperti geli campur mau pipis kata bu sherly…hah dalam hati aku menduga ternyata bu sherly pasti belum pernah merasakan orgasme..goblok benar suaminnya batinku….akhirnya bu sherly mengejan dan melenguh seperti sapi yang mau dipotong..hehehehehehe…aku jilati jariku yang basah oleh cairan vagina ibu ini…yesss berhasilll kataku dalam hati…kubiarkan bu sherly menikmati orgasmenya 1 menit setelah itu aku langsung tanpa member ampun kupercepat ritme tangan kiriku untuk mengocoknya..dan tangan kananku jari tengah pelan2 masuk ke anus..karena licin oleh babyoil agak mudah sampai mentok jariku tengahku…dia melenguh andriiii ..apa sayang kataku..rasanya bagaimana bu sherly kataku…agak geli, panasss ya dilubang anusku katannya…..aku mulai memainkan kedua ritme tanganku…dan tidak sampai 2 menit bu sherly teriak2….orgamse kedua andriiiiiiiiiiii ibu mau keluar……serrrr terlihat vagina bu sherly basahh..dan perutnya mengigill udah andri stop..ibu mau pipis lagi …orgasme ketiga..aku tidak peduli……aku terus mengocoknya dengan cepat..akhirnya bu sherly lemasss sekali dia hanya bilang..andriiii kamu hebat ibu tidak pernah merasakan sensasi seperti ini katanya…aku langsung bediri kubuka semua pakaianku….bu sherly melotot melihat tubuhku…kenapa bu kataku aku memang suka berolah raga jadinya ya sixpack ni perut..aku pikir dia terperangah oleh perutku kebangaanku selama ini ternyata dia melotot melihat penisku yang besar , berurat dan kepala penisku bak helm tentara..kenapa bu besarnya kataku..dia bilang iyaaa aduhhhh aku takut sakit ndri…apa muat masuk itu….tenang saja bu pasti bisa asal pelan pelan kataku… Penisku sebenarnya dulunya biasa saja tapi akibat dulu sering kepijat alat vital..ditambah beli pump penis dan oil pembesar bikin membesar kayak roket dan panjang..wkwkwkwkwkwkwkwk Aku suruh bu sherly kulum penisku..dia diam saja agak jijik sepertinya..langsung aku bilang ayolah bu shely..ibu ingin pulangkhan..dan pengen semua ini cepat berakhir…langsung bak dicocok hidungnya ibu ini nurut..tapi mulutnya sangat tipis kecil dan merah seperti vaginanya….susah masuk penisku hanya 1/3nya mana kena gigilagi haduhhh..bu sherly belum pernah menghisap penis suami ibu ya kataku…dia bilang sering dulu tapi tidak sebesar ini…pantesannnnn gumamku… Langsung aku coba memasukan penisku kelubang vaginanya…pelan2 ya ndri…iya sabar sayang kataku Agak seret pertama..aku gak kehabisan akal akujilatin terus vagiannya….mulai basah dan itu kesempatanku ..setelah masuk semua..bu sherly tepekik aduh andri…kenapa bu kataku ..rasannya padat banget penismu , vagina ibu jadi geli tapi agak sakit yah..sabar bu sebetar lagi enak…aku percepat ritmeku hmmmm keluar lagi untuk kesekian kalinya bu sherly…aku susupkan jari telunjuk kananku ke anusnya..makinnnn teriak2 bu sherly..aduhh andryyyy aku keluar lagiii…saking beceknya vagina bu sherly membasahi spreiku….pelan2 ku masukan 2 jari ke lubang anusnya hingga 3 jari…….makin kencang suara bu sherly ..aduhhh andryyy enakkkk andryyy….aku tarik penisku dari lubang vagina bu sherly…aku masukan ke anusnya..awalnya bu sherly menolak tapi aku tenangkan..enak ko bu tenang saja…benar saja dan blesssssss….secara perlahan tapi pasti penisku masuk ke dalam anusnya…mata bu sherly melotot menahan panas di anusnya dicampur tanda enak…aku ngejot perlahan dannnnnn cepattt..bu sherly…aduhhhh sayanggg aduhhhh ternyata anus ibu yang kamu kerjain vagina ibu ikut geli lagii kata bu sherly…hahahahahahaha memang begitu ibu sayang, kalau penetrasi yang pas dan tepat saatnya di anus bisa membuat orgasme malah lebih dashyat kataku……hanya beberapa menit bu sherly kembali mengulang orgasmenya, matanya melotot dan bibirnya meneracau…perutnyapun bergetar hebatt..stopp andri ibu tidak kuat…aku tidak peduli aku teruskan kedalam anusnya….aduhhh bu enak bangettttt anget bangettttt dan sempit banget anus bu sherly…iya sayanggggggg andriiii ibu sudah ga kuat stop ya please..ibu mau pipisss niiiii…benerannn mau pipissss kata bu sherly…aku tertawa saja yaudah pipis aja dikasur kataku aku dah nanggung kataku…langsung bu sherly karena tak tahan orgasme terusss pipis diperutku..terasa hangat pipisnya ..bodo amat sprei nanti bisa kucuci…ini baru sex yang berbeda jangan dilewatkan walu semenitpun gumamku,,,,,,bu sherly hanya bergetar2 hebat paudarannya merah dan puntingnya kugigiti secara halus..akhirnya pertahanku pun jebolll..aku tumpahkan spermaku di anusnya…..crotttttt crotttttt crotttt………….ahh Bu sherly..aku pun ambruk diatas badan bu sherly kugigit bibirnya kucium mesra…dan ternyata bu sherly pun membalasnya…………………horeeee akhirnya strategiku berhasillll…………………bu sherly membalas perlakuanku …. Setelah itu aku lepas ikatanya aku madikan lagi bu sherly dan kupakaikan kemejaku…agak terlihat longgar dipakainnya tapi menambah sex-appealnya yang tinggi…aku angkat kasurku..aku taruh di jemuran atas..aku lantas mandi…..bu sherly duduk di sofa dekat ruang makan..aku buatkan popmie untuk berdua…trus kita berdua makan bareng…kulihat bu sherly lapar sekali…..lahap sekali dia memakannya…waduh buuuu laper gara2 orgasme ya kataku…bu sherly menunduk malu…..habis aku khan dah tua kamu kasih orgasme terus mana aku bisa tahan mas andri katanyaa…aku hanya tertawa… Aku lantas menyalakan rokokku dan menanyakan tentang kehidupan pribadinya yang skarang..ternyata bu sherly hidup di apartemen sendiri tidak ada siapapun dirumahnya….yaudah bu kalao begitu bu sherly aku panggil sherly aja ya..nginap disini saja toh di apartemen bu sherly tidak ada siapa2 juga..bu sherly hanya diam lantas mengangguk…semenjak kejadian itu bu sherly hampir setiap hari tinggal dirumahku…persetan kata tetangga lagian kompleks rumahku bodo amat…ga ada yang usil…..sherly sayangku sudah mulai jago dalam urusan sex…dia sudah jago mem blow-job penisku,,,dan malah suka menjilati sun –holeku katanya baunya khas lelaki…hahahaha ada ada saja….tapi akhirnya sorga dunia ini berakhir juga…… Setelah 1 tahun berlalu, Suaminnya telah ditemukan oleh keluargannya dalam keadaan cacat kakinya patah dan sudah bisa berbicara walaupun terbata2….bu sherly menangis dalam pelukanku dia bilang sangat mencintaiku dan hal2 sex yang telah kuberikan akan tetapi , aku adalah seorang ibu ..memang aku salah mas andri aku udah ml sama orang yang bukan suami aku kata sherly..aku sedih bercampur terharu mendengar kata2nya..sebetulnya yang salah ya aku..aku tau kamu istri setia aku hancurkan kehidupan kamu….tapi menurut pembenaranku dalam berkata bak pahlawan kutukupretttt aku bilang, kamu ga salah2 amat kok lagian menurutku kamu khan setia aku yg mau perkosa kamu gak tahunnya kamu ketagihan candaku,,, langsung sherlyku mencubit perutku,,,,aduhhhhh sakittt sayangg kataku….lagian kamu taunnya suamimu hilangkhan dan bisa dipikir malah gak akan pulang..makannya kamu berfikir kita bisa melanjutkan hubunggan ini kataku meyakinkannya…iya katanya masih agak terisak sherlyku sayang sherlyku malang….aku ajak ML dia hanya tersenyum sudah ya aku sudah ga bisa lagi karenan ternyata suamiku ada dan di sudah mau pulih dari keadaannya..sherlypun mencium bibirku dan mengecup keningku lembut rasanya….aihhh romantic dombrettttzzzz……sherly pun tersenyum padaku dan berlalu, Sudah 6 bulan berlalu kucoba hubunggi hpnya,,kucoba mobilku melewati rumahnya tak juga kutemukan sherlyku sayang…rumahnyapun kosong melomponggg…..aku sungguh pusingggggg mencarinnya..kunyalakan rokokku…sambil kuhisap dalam2 asap rokok ini aku teringat kenangan lalu bersama sherlyku…tiba2 saja sms masuk di hpku dari nomor tak dikenal…saya kubuka kata-katanya… ‘’hai Mas andri apakabarnya? Semoga dalam keadaan sehat slalu ya..smoga sukses juga untuk karirnya..cepetan cari istri sana , kamu kangen aku ga??? Aku sering memikirkan kamu tapi maaf ya hubunggan kita harus diakhiri sampai disini, maybe in another life kita bisa bertemu..kamu baik2 ya dijakarta…aku udah tinggal di manado skarang merawat suamiku..kamu gausah hubunggi ke no ini karena pasti sudah aku buang nomer ini…aku mau mengabdi sama suamiku mengingat kesalahanku sama dia..maaf yaa’’… Setelah membaca kata2 dari isi sms tersebut..aku sempat sedih..gak terasa mataku berkaca-kaca…yah sherly padahal aku mau hidup dengan kamu tapi apa mungkin, dan keputusan kamupun berbeda…ingin kuulangi saat itu, kita nonton bareng ngumpet2 takut ketahuan orang / saudara suami kamu..hmmmm

cerita dewasa seru 2013 teman ngentotku ibu rumah tangga